Pelatihan dan Sertifikasi BNSP – AMD Academy

Apa Itu KKNI dan Bagaimana Mencari Sertifikasi Profesi Sesuai Level KKNI?

Sertifikasi profesi telah menjadi salah satu kunci sukses dalam mengembangkan karier di berbagai bidang. Semakin banyaknya persaingan di pasar kerja membuat Sertifikasi Profesi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan bagi Anda yang ingin meningkatkan peluang karier. Sertifikasi ini juga bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh seseorang. Sehingga Sertifikasi Profesi merupakan sarana untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di Indonesia. 

“Saya lulusan kampus terbaik di Indonesia, tidak butuh sertifikasi karena nilai sudah bagus.”

“Selama kuliah saya aktif organisasi, pasti perusahaan tahu saya punya soft skill yang bagus.”

Tentu saja, memiliki nilai akademis yang sudah bagus dan aktif dalam kegiatan organisasi merupakan hal yang menguntungkan. Meskipun begitu, Anda bisa mempertimbangkan untuk memiliki sertifikasi profesi. Faktanya, untuk bisa lulus sertifikasi profesi tidaklah mudah dan seringkali memerlukan kemampuan kompetensi yang memadai. Tetapi, setelah Anda berhasil memperoleh sertifikasi dan menerapkannya dengan baik, sertifikasi tersebut dapat menjadi investasi yang sangat menguntungkan dan membuka peluang untuk penghasilan yang lebih besar. Banyak juga orang masih menganggap pendidikan profesi dan sertifikasi profesi merupakan dua hal yang sama, padahal keduanya berbeda. Berikut merupakan penjelasan singkat terkait perbedaan dari pendidikan profesi dan sertifikasi profesi.

Perbedaan Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Profesi

Pendidikan profesi dan sertifikasi profesi memiliki keterkaitan yang erat dalam pengembangan keahlian dan kualifikasi tenaga kerja. Pendidikan profesi bertujuan untuk mempersiapkan individu agar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam suatu bidang kerja tertentu. Sementara itu, sertifikasi profesi adalah proses yang memvalidasi dan mengakui kemampuan individu dalam bidang pekerjaan tertentu. Keduanya memiliki perbedaan yang mendasar, terutama terkait dengan konsep, tujuan, dan penyelenggaranya.

Konsep profesi sendiri memiliki dua definisi yang berbeda:

  1. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pendidikan profesi merupakan jenjang pendidikan setelah sarjana yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat bekerja di bidang yang memerlukan keahlian khusus
  2. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006, profesi juga dapat diartikan sebagai bidang pekerjaan yang memerlukan kompetensi khusus untuk melaksanakannya.

Baca Juga: Dapatkan Strategi Jitu Menaklukkan Algoritma Google via Pelatihan Digital Marketing

Pendidikan profesi berfokus untuk mempersiapkan peserta didik agar bisa bekerja pada bidang yang memerlukan keahlian khusus. Penyelenggara pendidikan profesi didominasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, misalkan pendidikan profesi guru, akuntan, dokter, psikolog, dan lain sebagainya. Sedangkan Sertifikasi Profesi  adalah sertifikasi kerja yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi tertentu. Biasanya sertifikasi profesi dominan dikeluarkan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang diakreditasi oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Contohnya, Digital Marketer, Content Creator, Konsultan Pajak, Analisis Keuangan, Profesi Ahli Manajemen Resiko, dan banyak lainnya.

Adapun manfaat sertifikasi profesi bagi Anda yang sudah menjalani pendidikan profesi, seperti meningkatkan peluang karir, meningkatkan kredibilitas profesional, meningkatkan keahlian dan pengetahuan hingga menghindari kesenjangan keterampilan. 

5 Jenis Skema Sertifikasi Profesi

1. Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI)

Sertifikasi BNSP

KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) merupakan perwujudan mutu terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional, dan sistem penilaian kesetaraan nasional. Prinsip dasar yang dikembangkan dalam KKNI adalah menilai unjuk kerja seseorang dalam aspek-aspek keilmuan, keahlian, dan keterampilan sesuai dengan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang diperoleh melalui proses pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang telah dilampaui, yang juga setara dengan deskriptor kualifikasi untuk suatu jenjang tertentu.

Pada proses penyusunan konsep-konsep KKNI, studi banding juga telah dilakukan ke berbagai negara untuk dapat mengembangkan KKNI yang sebanding dengan kerangka kualifikasi negara-negara lain. Kesepadanan antara KKNI dengan kerangka kualifikasi negara-negara lain sangat diperlukan agar KKNI dapat dipahami dan diakui sebagai sebuah sistem kualifikasi yang handal dan terpercaya. Selanjutnya, dengan adanya pengakuan dan kepercayaan terhadap KKNI maka kerjasama atau program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan antara Indonesia dengan negara-negara lain akan lebih mudah diwujudkan.

Fokus utama KKNI memberikan pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan bidang pekerjaan.

KKNI menyediakan sembilan jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi jenjang 1 sebagai kualifikasi terendah dan kualifikasi jenjang 9 sebagai kualifikasi tertinggi. Penetapan jenjang 1 sampai 9 dilakukan melalui pemetaan komprehensif kondisi ketenagakerjaan di Indonesia ditinjau dari sisi penghasil (supply push) maupun pengguna (demand pull) tenaga kerja.

Berikut jenjang kualifikasi KKNI berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 yang diatur dalam Bab II Pasal 2 ayat (2):

  • jenjang 1-3 dikelompokkan dalam jabatan operator;
  • jenjang 4-6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau analisis;
  • jenjang 7-9 dikelompokkan dalam jabatan ahli.

Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas:

  • lulusan pendidikan dasar setara dengan jenjang 1;
  • lulusan pendidikan menengah paling rendah setara dengan jenjang 2;
  • lulusan Diploma 1 paling rendah setara dengan jenjang 3;
  • lulusan Diploma 2 paling rendah setara dengan jenjang 4;
  • lulusan Diploma 3 paling rendah setara dengan jenjang 5;
  • lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana paling rendah setara dengan jenjang 6;
  • lulusan Magister Terapan dan Magister paling rendah setara dengan jenjang 8;
  • lulusan Doktor Terapan dan Doktor setara dengan jenjang 9;
  • lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8;
  • lulusan pendidikan spesialis setara dengan jenjang 8 atau 9

Secara keseluruhan. KKNI dan SKKNI saling berkaitan satu sama lain karena ada upaya untuk membantu terwujudnya harmonisasi serta kerjasama berbagai bidang sehingga kualifikasi bisa diakui secara bilateral dan multilateral.

2. Kualifikasi Okupasi Nasional

Sertifikasi ini didasarkan pada suatu jabatan kerja yang telah ditetapkan secara nasional dalam sistem industri dan diharapkan dapat diakui secara internasional. Skema sertifikasi ini berlaku secara nasional dan dapat dipindahkan atau diakui di antara negara-negara. Skema sertifikasi ini juga ditetapkan oleh Komite Skema yang dibentuk oleh otoritas kompeten di bidangnya dan berisi unit-unit kompetensi pada berbagai level, yaitu asosiasi profesi, asosiasi industri, dan otoritas kompeten. Sebagai contoh, sales alat-alat berat dan sales property, maka pengukuran kompetensinya akan menyesuaikan dari jenis pekerjaan serta jabatan sales tersebut.

3. Paket (Cluster)

Sertifikasi paket atau cluster hampir sama dengan sertifikasi okupansi nasional. Akan tetapi, sertifikasi ini lebih menekankan pada kompetensi kerja yang spesifik dengan tetap mengacu pada standar okupasi nasional. Dalam skema ini, sejumlah unit kompetensi terkait di dalam suatu industri dikelompokkan menjadi suatu “paket” atau “cluster” yang bertujuan untuk mengakui dan memvalidasi kompetensi kerja karyawan di bidang yang lebih spesifik, serta memberikan dukungan pada pengembangan karir di industri tersebut.

Sebagai contoh, Anda berprofesi sebagai supervisor service di sebuah perusahaan industri alat berat. Setelah Anda melakukan asesmen, maka akan dapat mengetahui level kompetensi berdasarkan skala industri peralatan berat nasional. Sebuah perusahaan juga dapat mengembangkan kualitas karyawannya dengan mengikuti kursus paket sertifikasi ini, sehingga para karyawannya memiliki kompetensi yang sesuai.

4. Unit Kompetensi

Unit Kompetensi adalah skema yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi seseorang ketika mengerjakan pekerjaan sehari-harinya. Contohnya, seorang senior mekanik bisa melihat seberapa level kompetensinya dalam melaksanakan daily maintenance, seperti menangani troubleshooting maupun dalam mengoperasikan alat-alat berat. Dengan standar kompetensi yang jelas, perusahaan dapat memastikan bahwa semua staf mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Perusahaan dapat melaksanakan sertifikasi unit kompetensi sebagai standar kompetensi yang harus dimiliki oleh karyawannya. 

5. Profisiensi

Sertifikasi BNSP

Skema sertifikasi profisiensi menggunakan norm sebagai dasar penilaiannya, dengan mengacu pada indikator yang kuat dari kriteria unjuk kerja yang diujikan. Berbeda dengan empat jenis sertifikasi yang telah dijabarkan sebelumnya, sertifikasi profisiensi memiliki level sertifikasi, yaitu basic, intermediate, dan advance. Tujuannya adalah mempertahankan kompetensi karyawan yang sudah terampil dan berpengalaman di bidang tertentu serta meningkatkan kompetensi karyawan yang belum memenuhi syarat. Misalkan seorang manajer di sebuah perusahaan alat berat, seberapa tingkat kompetensi yang dimilikinya.

Tentukan bidang atau posisi yang ingin Anda kejar. Pilih sertifikasi yang relevan dengan tujuan karir Anda.

Dari banyaknya sertifikasi profesi diatas, Anda perlu menyesuaikan dengan kebutuhan profesi Anda. Pertimbangkan berdasarkan capaian dari sertifikasi tersebut. Saat ini tersedia sertifikasi profesi yang disesuaikan dengan level KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang dapat dipahami dan diakui sebagai sebuah sistem kualifikasi yang handal dan terpercaya. Selain itu, dengan adanya pengakuan dan kepercayaan terhadap KKNI maka kerjasama atau program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan antara Indonesia dengan negara-negara lain akan lebih mudah diwujudkan. Perlu juga Anda perhatikan untuk mengambil level KKNI yang sesuai dengan bidang kerja Anda, karena ini akan berpengaruh besar pada perjalanan karir yang ingin dicapai.

Sertifikasi BNSP

Misalkan, Anda adalah seorang mahasiswa sarjana (S1) semester 6 dengan bidang prodi Manajemen Pemasaran. Perumpamaannya Anda dihadapkan oleh kondisi, selama kuliah Anda dapat memahami pembelajaran dengan baik, tetapi saat melamar magang (internship) Anda cenderung gagal karena tidak bisa menunjukkan kemampuan Anda secara teknis. Jika dihadapkan dengan permasalahan tersebut, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi. Salah satunya yaitu karena tidak memiliki sertifikasi profesi yang sesuai dengan bidang keahlian Anda. 

Opsi yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut beragam, Anda bisa mengikuti sertifikasi dengan skema “Digital Marketing” dan sertifikasi BNSP yang akan disesuaikan seperti skema yang Anda pilih. Jika Anda mahasiswa sarjana (S1) Anda bisa mengambil sertifikasi profesi tersebut yang setara dengan KKNI level 4. Mengikuti sertifikasi ini dapat meningkatkan visibilitas kemampuan Anda dan meningkatkan kemungkinan Anda mengatasi permasalahan terkait internship bahkan di dunia kerja nantinya. 

Kondisi Persaingan Tenaga Kerja Indonesia 

Jumlah pengangguran di Indonesia turun jadi 7,86 juta orang per Agustus 2023. Data ini berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), yang artinya jumlah pengangguran berkurang sekitar 560 ribu orang atau 6,77% dibanding Agustus 2022. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya merupakan kesadaran akan pentingnya sertifikasi. Sekarang ini individu cenderung lebih memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan memilih mengembangkan keterampilan sesuai sertifikasi yang diakui oleh industri tersebut.

Sertifikasi BNSP
Sumber: Databoks

Penting untuk mengetahui bidang apa yang ingin Anda kuasai dengan lebih karena saat ini tenaga kerja menjadi lebih mudah terserap oleh pasar kerja karena telah memenuhi standar tertentu. Melalui Sertifikasi Profesi , Anda bisa mendapatkan bukti formal bahwa Anda memiliki kompetensi dalam bidang tertentu. Bagi industri, sertifikasi sangat bermanfaat untuk meyakinkan kepada klien bahwa produk atau jasa yang telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten. Selain itu, industri juga terbantu dalam proses rekruitmen dan mampu mengembangkan tenaga berbasis kompetensi guna meningkatkan efiesiensi HRD. Sedangkan bagi tenaga kerja atau profesional, Sertifikasi Profesi  dapat membantu tenaga profesi untuk meyakinkan bahwa dirinya kompeten dalam bekerja, membantu tenaga profesi dalam merencakan karir, dan membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara. Sebelum memutuskan jenis skema sertifikasi profesi mana yang akan diambil, juga pertimbangkan tren industri dan permintaan pasar kerja terkini. 

Sertifikasi BNSP
Sumber: Databoks

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melaporkan terdapat 73.011 tenaga kerja asing (TKA) pada paruh pertama 2023 di Indonesia. Jika dilihat dari level jabatannya, hampir separuh TKA ada pada level jabatan profesional.

“Kenapa masih rekrut TKA padahal employee di Indonesia sudah mumpuni?”

Banyak individu masih belum memahami bahwa perusahaan menilai calon karyawan dari berbagai faktor, termasuk kompetensi dan kualifikasi. Gambaran yang diberikan menunjukkan bahwa terdapat banyak tenaga kerja asing (TKA) asal China, terutama di sektor tambang, karena sulitnya menemukan sumber daya manusia yang kompeten di Indonesia. Selain itu, level jabatan TKA juga didominasi oleh jabatan profesional, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki dasar yang kuat dalam bidang pekerjaan mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan cenderung mengandalkan TKA dengan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menyadari betapa pentingnya sertifikasi profesi guna menunjang perjalanan karir Anda dan menunjukkan level kemampuan Anda.

Dimana Anda mendapatkan Sertifikasi Profesi sesuai Level KKNI?

Anda bisa mendapatkan Sertifikasi Profesi sesuai level KKNI melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang merupakan sebuah badan independen yang telah diberi lisensi dan kepercayaan oleh BNSP untuk menyelenggarakan uji kompetensi. BNSP menugaskan LSP untuk mengadakan ujian kompetensi profesi sesuai dengan sertifikasi yang dimiliki. 

Sederhananya, LSP didirikan oleh Asosiasi Profesi yang terakreditasi atau Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja yang memenuhi persyaratan untuk melakukan sertifikasi profesi. Anda juga bisa mendapatkan sertifikasi profesi sesuai dengan level KKNI melalui AMD Academy, anak perusahaan dari PT. Arkatama Multi Solusindo, yang telah bekerja sama dengan LSP Teknologi Digital. AMD Academy telah mendapatkan legalitas LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) untuk memastikan Anda mendapatkan sertifikasi yang diakui dan berkualitas. 

Mengapa Perlu Sertifikasi Profesi sesuai KKNI dan SKKNI?

Dalam menghadapi tantangan di era globalisasi dan pasar yang kompetitif, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat penting untuk mendukung produktivitas dan keunggulan kompetitif perusahaan. Hal ini menekankan pentingnya perpaduan yang sinergik antara aspek pembelajaran (learning) dan kinerja (performance). Ini artinya sertifikasi menjadi salah satu cara untuk membangun struktur karir profesional dan meningkatkan kualitas kompetensi Anda. 

“Lantas apakah gelar tinggi saja tidak cukup?”

Tentu saja pada lingkungan kerja, Anda membutuhkan akademik yang baik. Tetapi, Sertifikasi Profesi juga menjadi salah satu aspek paling penting. Sertifikasi Profesi dapat menunjukkan bahwa orang tersebut mampu dan expertise untuk melakukan suatu pekerjaan. Jadi, gelar saja tidak cukup, harus ada sertifikasi yang memvalidasi portofolio yang Anda bangun sesuai dengan kemampuan. Anda bisa mempertimbangkan sertifikasi profesi yang sesuai KKNI dan SKKNI karena pada proses penyusunan konsep-konsep KKNI, telah dilakukan studi banding juga ke berbagai negara untuk dapat mengembangkan KKNI yang sebanding dengan kerangka kualifikasi negara negara lain. Kesepadanan antara KKNI dengan kerangka kualifikasi negara-negara lain sangat diperlukan agar KKNI dapat dipahami dan diakui sebagai sebuah sistem kualifikasi yang handal dan terpercaya. Selain itu, dengan adanya pengakuan dan kepercayaan terhadap KKNI maka kerjasama atau program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan antara Indonesia dengan negara-negara lain akan lebih mudah diwujudkan.

Sertifikasi BNSP
Sumber: AMD Academy

Mengikuti pelatihan dan sertifikasi profesi sesuai dengan level KKNI dan ber-SKKNI merupakan harapan bagi kita semua, terutama bagi Anda yang saat ini yang merupakan mahasiswa akhir, dosen atau tenaga pendidik yang membutuhkan peningkatan skill, atau bahkan level manajemen eksekutif yang membutuhkan inspirasi strategi jitu guna mendongkrak penjualan. Anda dapat mengikuti pelatihan dan sertifikasi BNSP Digital Marketing pada AMD Academy. 

AMD Academy telah dipercaya oleh banyak entrepreneur, tenaga pendidik, hingga tenaga ahli di Indonesia karena mencetak para lulusan dengan kompetensi terbaik. Jika Anda tertarik untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi BNSP dari lembaga terpercaya seperti AMD Academy segera kunjungi situs web AMD Academy, penyelenggara Pelatihan Digital Marketing dan sertifikasi yang diakreditasi oleh BNSP. Anda juga dapat mendaftar melalui WhatsApp di sini atau mengunjungi Instagram resmi kami di @amd.academy untuk informasi terbaru.

Penulis: Jesy Aprilia L Gaol (DTS Batch 6)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *