Pelatihan dan Sertifikasi BNSP – AMD Academy

Aplikasi Tracer Study: Gaet Pengguna melalui Optimasi Visualisasi Web

Aplikasi Tracer Study: Gaet Pengguna  melalui Optimasi Visualisasi Web

Aplikasi Tracer Study berperan besar dalam mengumpulkan bahan masukan alumni sebagai pedoman pencapaian kurikulum perguruan tinggi. Namun, pada penerapannya  masih banyak ditemukan para alumni yang enggan mengisi, karena website yang tidak user friendly. Hal ini membuat masukan yang diterima perguruan tinggi menjadi tidak optimal. Selain itu, juga banyak ditemukan admin yang mengalami kesulitan dalam analisa data karena minimnya fitur report. Sebagaimana yang telah diketahui bersama, Tracer Study membuat perguruan tinggi mudah mendapatkan umpan balik dari para lulusan (alumni). Umpan balik tersebut berisi penyampaian proses belajar yang telah mereka lakukan dan hasil yang didapat. Oleh kerena itu, data masukan alumni yang terbatas menurunkan akurasi hasil analisa Tracer Study. Merangkul responden dalam hal  ini alumni, dapat dilakukan dengan optimasi visualisasi pada website. Hal ini terbukti pada riset Very K.B (Jurnal Smart Comp Volume 8) bahwa penerapan Tracer Study dengan skema website dan visualisasi mampu meningkatkan jumlah responden dari 70% hingga 90,97% karena pengguna menjadi lebih dimudahkan. Sebenarnya apa itu visualisasi website? dan mengapa Tracer Study kita mampu berkembang ketika menggunakannya?

  • Apa itu visualisasi web (visualisasi informasi web)?

Visualisasi informasi web merupakan pendekatan yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi laman, dengan bantuan gambar, animasi, dan/atau diagram. Visualisasi mampu menjadikan informasi yang ditampilkan menjadi lebih nyata, dan mudah dipahami oleh pengguna. Visualisasi web dapat dibangun oleh developer sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang mereka miliki, sehingga bebas diekspresikan.

 

  • Seberapa penting bagi developer?

Adanya visualisasi pada informasi website membuat data kompleks dapat disusun lebih ringkas. Bagi developer visualisasi berguna dalam mempresentasikan data yang ada seperti memudahkan identifikasi tren teknologi (multiarchitecture development, privasi keamanan data, edge computing, dan sejenisnya), analisa tata kelola data teknologi informasi, yang berujung pada kemudahan mengkomunikasikan data secara lebih efektif. 

  • Dampak visualisasi informasi bagi pengguna?

Visualisasi yang ditampilkan bersama informasi website membuat pengguna lebih termotivasi untuk membaca hingga akhir. Hal ini dikarenakan informasi yang tampil   akan menjadi lebih interaktif jika dibuat dengan bantuan visualisasi. Selain itu, visualisasi juga disebut mampu memperkuat penalaran informasi dan pengetahuan pengguna. 

  • Langkah-langkah visualisasi informasi web

Langkah-langkah yang bisa Anda tempuh untuk menerapkan visualisasi informasi web Tracer Study antara lain:

 

  1. Optimasi skema website 

Website dengan warna yang menarik mampu meningkatkan interaksi pengguna. Warna kerap kali digunakan untuk menampilkan budaya perusahaan melalui tone. Bahkan tak jarang perusahaan menjadikan warna sebagai ciri khas mereka. Memilih warna yang tepat untuk website dapat dilakukan dengan menggunakan generator warna. Tools yang dapat digunakan oleh developer dalam memilih skema warna yang sesuai, yakni dengan menggunakan Paletton (dapat menampilkan skema warna Anda pada berbagai perspektif tata letak), Pendingin (berguna untuk membuat warna dari gambar yang telah Anda miliki), dan Colorspire (berguna untuk melakukan tinjau warna dalam template website). Pemilihan warna yang sesuai mampu mempengaruhi view penulisan. Jika developer menggunakan font berwarna hitam dan memakai dasar gelap, maka akan membuat pembaca kesulitan memahami informasi yang hendak disampaikan. Disarankan penggunaan skema warna ini selain disesuaikan dengan karakter bisnis, pun harus mempertimbangkan gradiennya. Pemilihan skema bukan hanya menggunakan  warna-warna indah saja, tetapi juga tentang bagaimana organisasi dan budayanya Anda dijelaskan. 

 

    2. Bangun fitur instan pada halaman utama sistem 

Para alumni kerap kali mengalami kesulitan jika diharuskan login terlebih dahulu dalam Tracer Study. Apalagi jika alumni tersebut memiliki selang 1 tahun  atau lebih pasca kelulusannya. Faktor yang biasa terjadi yakni para alumni lupa terhadap ID dan password Tracer Study. Langkah yang dapat dilakukan oleh developer yaitu mengembangkan fitur Tracer Study yang dapat diakses tanpa login terlebih dahulu, cukup memilih Tracer Study yang akan diisi (Pra Tracer Study, Tracer Study 1, Tracer Study 2, hingga Survei Kepuasan Lulusan). Selain itu developer juga dapat menambahkan deskripsi singkat dan video tutorial pengisian Tracer Study untuk memudahkan proses pengisian. Inovasi lain yang dapat digunakan oleh developer yakni memberi informasi mengenai lowongan pekerjaan, berita seputar alumni, dan agenda yang akan dijalankan, kedalam agenda utama sistem. Hal ini bertujuan agar selain pengguna dimudahkan dalam mengisi data Tracer Study, juga dapat menambah semangat pengguna untuk menemukan pekerjaan yang cocok. Tidak jarang ditemukan developer yang turut menempelkan fitur chat guna menjawab pertanyaan pengguna dengan cepat.

 

   3. Optimalkan menu admin

Fitur admin dapat Anda design lebih lengkap lagi. Hal yang bisa ditempuh yakni dengan menambahkan fitur analisa data admin, baik dalam bentuk tabel atau grafik. Fitur ini sekilas nyaris sama dengan insight di media sosial, yakni menampilkan data jumlah alumni yang mengisi, demografi mereka, dan rata-rata jawaban yang terisi. Pemberian fitur “generate automatic” report/laporan Tracer akan semakin memudahkan pihak perguruan tinggi untuk mendapatkan data yang lengkap dari hulu ke hilir. 

 

   4. Penggunaan tracking lowongan kerja

Developer dapat menambahkan GIS (Geographic Information System) kedalam menu lowongan pekerjaan. Penambahan ini bertujuan agar lowongan yang tercantum dapat disesuaikan dengan letak pengguna (alumni), dan memudahkan  mereka menemukan potensi pekerjaan yang dekat, serta mudah mereka raih. Visualisasi atas tracking lowongan pekerjaan tersebut dapat disesuaikan bentuknya dengan kebutuhan perguruan tinggi. Langkah mudah yang dapat dibentuk yakni menggunakan jenis peta geografis dengan point-point lokasi lowongan pekerjaan.

 

Adanya pemanfaatan visualisasi informasi web membuat pengguna lebih nyaman dalam melakukan pengisian, dan perguruan tinggi pun dimudahkan untuk mendapat data lulusan berkualitas. Arkatama Multi Solusindo merupakan penyedia Jasa Konsultan IT, yang turut dapat membantu perguruan tinggi meningkatkan efikasi penggunaan Aplikasi Tracer Study. Dapatkan informasi lebih lanjut terkait pengembangan Aplikasi Tracer Study melalui laman  https://arkatama.id/.

 

Baca Juga: Memperbaiki Website dengan Restorasi Permalink

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *