
Pelatihan dan Sertifikasi BNSP – Dalam era digital yang semakin kompetitif, periklanan menjadi senjata utama perusahaan untuk menjangkau audiens dengan cepat dan efisien. Namun, meski alokasi anggaran iklan terus meningkat, banyak Digital Marketing Manager yang gagal dalam mencapai target yang diharapkan. Masalahnya sering kali bukan terletak pada besar kecilnya anggaran, tetapi pada ketepatan strategi yang digunakan dalam merancang kampanye iklan.
Tanpa strategi yang matang dan berbasis data, periklanan digital bisa berubah menjadi investasi yang tidak membuahkan hasil. Di sinilah peran penting Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager dari AMD Academy hadir sebagai solusi bagi para profesional yang ingin menyempurnakan keterampilan mereka dalam merancang strategi iklan digital yang efektif. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang permasalahan umum di dunia digital marketing dan bagaimana pelatihan ini dapat membantu Anda mengatasi tantangan tersebut.
Jurus Itu Menaikkan Penjualan dengan Iklan Digital
Dalam dunia bisnis modern, semua perusahaan memiliki satu tujuan utama: meningkatkan penjualan. Namun, mencapai hal ini tidak selalu semudah yang dibayangkan, terutama di era digital yang semakin kompetitif. Tantangannya bukan hanya soal mengalokasikan anggaran iklan yang besar, tetapi lebih pada bagaimana menyusun strategi yang benar-benar efektif untuk menghasilkan penjualan.
Berikut ini, kita akan membahas salah satu jurus paling ampuh dalam menaikkan penjualan menggunakan iklan digital, yaitu dengan memahami perilaku konsumen dan memanfaatkan kekuatan data. Kita juga akan mengeksplorasi contoh-contoh fenomena nyata. Seperti keviralan iklan di media sosial, penggunaan gimmick marketing, serta peningkatan konversi yang bisa diperoleh dari iklan digital yang tepat.
Menggunakan Data Konsumen untuk Iklan yang Relevan dan Efektif

Di era digital, data konsumen menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Melalui analisis data, Anda bisa memahami audiens lebih baik, mulai dari usia, lokasi, minat, hingga perilaku belanja mereka secara online. Data inilah yang menjadi kunci untuk menciptakan iklan yang lebih personal dan relevan bagi target pasar Anda.
Contoh nyata lain dari pemanfaatan data adalah fenomena remarketing, di mana iklan ditargetkan kembali kepada orang yang telah mengunjungi situs web Anda atau menunjukkan minat pada produk tertentu. Misalnya, pengguna yang melihat produk tetapi tidak menyelesaikan pembelian akan melihat iklan yang menampilkan produk tersebut di platform lain seperti Instagram atau YouTube. Ini adalah cara efektif untuk meningkatkan peluang penjualan, karena audiens sudah memiliki ketertarikan awal terhadap produk yang ditawarkan.
Memilih Waktu yang Tepat untuk Meningkatkan Konversi
Pemilihan waktu yang tepat untuk menampilkan iklan juga merupakan elemen kunci dalam meningkatkan penjualan. Salah satu strategi yang umum digunakan adalah beriklan selama prime time, yaitu ketika audiens paling aktif berinteraksi di platform digital. Misalnya, di media sosial seperti Instagram atau TikTok, waktu prime time sering kali terjadi pada sore hingga malam hari. Ketika orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk scrolling setelah bekerja.
Sebuah contoh fenomenal dari penggunaan waktu yang tepat adalah iklan viral dari Coca-Cola selama bulan Ramadan. Brand ini secara konsisten menargetkan iklan mereka tepat sebelum waktu berbuka puasa di negara-negara mayoritas Muslim. Hasilnya? Penjualan melonjak, karena pesan emosional mereka tentang kebersamaan dan berbagi sangat sesuai dengan momen dan perasaan audiens pada waktu tersebut.
Selain itu, strategi remarketing yang dilakukan pada saat konsumen baru saja berinteraksi dengan produk Anda juga terbukti efektif dalam meningkatkan konversi. Misalnya, brand kosmetik seperti Sephora sering kali menampilkan iklan produk yang baru saja dilihat oleh pelanggan untuk memicu kembali minat beli mereka. Cara ini terbukti efektif meningkatkan penjualan karena audiens telah menunjukkan minat awal terhadap produk tersebut.
Keviralan Iklan di Media Sosial: Strategi yang Berdampak pada Penjualan
Media sosial menjadi salah satu platform paling efektif untuk menciptakan keviralan (virality) dan meningkatkan penjualan. Salah satu contoh paling sukses adalah kampanye iklan Nike di platform Instagram dan Twitter, yang menampilkan atlet-atlet populer seperti Cristiano Ronaldo atau Serena Williams. Dengan menggabungkan konten visual yang menarik, nilai-nilai aspiratif, dan bintang olahraga dunia, Nike berhasil membuat iklan yang menjadi viral dan meraih jutaan interaksi dari audiens global.
Keviralan ini tidak hanya meningkatkan brand awareness, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan penjualan produk yang mereka tawarkan. Dalam kampanye mereka, Nike tidak hanya fokus pada promosi produk. Tetapi juga mendorong narasi yang lebih besar tentang keberanian dan semangat juang, yang pada akhirnya menciptakan hubungan emosional dengan audiens. Keviralan ini membuktikan bahwa iklan yang disesuaikan dengan emosi dan tren sosial dapat dengan cepat meningkatkan penjualan secara signifikan.
Sebuah contoh lain adalah iklan viral dari Gojek yang memanfaatkan fenomena sehari-hari dan gimmick marketing di media sosial. Gojek sering kali menggunakan humor dan tren lokal yang sedang hangat untuk menciptakan kampanye yang resonan dengan audiens Indonesia. Salah satu kampanye mereka yang viral adalah iklan mengenai kehidupan sehari-hari pelanggan Gojek yang lucu. Namun mengandung pesan kuat tentang kemudahan menggunakan layanan mereka. Kampanye ini sukses meningkatkan interaksi dan akhirnya berkontribusi pada peningkatan jumlah pengguna dan transaksi.
Gimmick Marketing: Membangun Interaksi yang Meningkatkan Penjualan

Gimmick marketing juga sering kali digunakan dalam iklan digital untuk memicu respons emosional dan menciptakan kesan yang mendalam di benak konsumen. Misalnya, kampanye “Share a Coke” oleh Coca-Cola yang meminta konsumen untuk menemukan botol dengan nama mereka telah menjadi salah satu gimmick marketing paling sukses di dunia. Tidak hanya berhasil menciptakan keterlibatan langsung dari audiens. Tetapi juga mendorong penjualan secara drastis karena konsumen berusaha untuk menemukan botol dengan nama mereka atau orang terdekat.
Di dunia digital, gimmick marketing bisa berupa giveaway atau kompetisi yang mengharuskan konsumen untuk berbagi konten atau tag teman di media sosial. Misalnya, kompetisi yang mengharuskan peserta untuk membuat konten kreatif dengan produk tertentu sering kali menciptakan buzz yang besar di media sosial. Dengan semakin banyaknya orang yang terlibat, penjualan pun ikut meningkat karena semakin banyak yang tertarik untuk membeli produk tersebut.
Jenis Iklan Digital dan Berbagai Macam Platformnya
Di dunia digital yang terus berkembang, iklan digital menjadi salah satu elemen paling penting dalam strategi pemasaran. Iklan digital hadir dalam berbagai bentuk dan dapat ditempatkan di banyak platform dengan keunggulan serta karakteristik yang berbeda. Untuk seorang Digital Marketing Manager, memahami perbedaan dan kekuatan dari setiap jenis iklan sangatlah penting. Dengan pengetahuan ini, mereka dapat menyusun strategi yang tepat dan mengoptimalkan hasil kampanye iklan mereka.
Di bawah ini adalah beberapa jenis iklan digital yang paling umum digunakan dan platform-platform yang mendukungnya:
1. Search Ads (Iklan Pencarian)
Search Ads atau iklan pencarian adalah salah satu jenis iklan digital yang paling efektif untuk menangkap niat beli konsumen. Iklan ini muncul di halaman hasil pencarian mesin pencari seperti Google atau Bing ketika seseorang mengetikkan kata kunci yang relevan dengan produk atau layanan Anda. Keunggulan utama dari Search Ads adalah bahwa mereka muncul kepada audiens yang sudah secara aktif mencari produk atau jasa tertentu. Smereka sudah menunjukkan minat awal yang kuat. Hal ini membuat Search Ads sangat efektif untuk meningkatkan konversi.
Sebagai contoh, jika Anda mencari “sepatu lari terbaik” di Google, maka di bagian atas halaman hasil pencarian, Anda akan melihat iklan dari brand-brand sepatu besar seperti Nike, Adidas, atau Reebok. Mereka secara khusus menargetkan kata kunci tersebut untuk menarik orang-orang yang sudah menunjukkan minat membeli. Dalam hal ini, Search Ads membantu menghubungkan konsumen dengan produk yang mereka cari, di saat yang tepat.
2. Display Ads (Iklan Tampilan)
Display Ads adalah jenis iklan digital yang biasanya berbentuk gambar atau video, yang muncul di situs-situs web yang terhubung dengan jaringan periklanan. Contoh jaringan periklanan yang paling populer adalah Google Display Network, yang memungkinkan Anda menampilkan iklan di ribuan situs web, aplikasi, dan video. Berbeda dengan Search Ads yang menargetkan pengguna yang secara aktif mencari produk, Display Ads lebih fokus pada brand awareness dan menjangkau audiens yang lebih luas.
3. Social Media Ads (Iklan Media Sosial)

Iklan Media Sosial kini menjadi salah satu platform iklan digital paling populer dan paling sering digunakan. Platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn, dan Twitter menyediakan berbagai jenis format iklan, mulai dari gambar statis, video, hingga iklan carousel yang menampilkan beberapa produk sekaligus.
Kekuatan utama dari Social Media Ads adalah kemampuannya untuk menargetkan audiens secara spesifik berdasarkan demografi, minat, perilaku, bahkan lokasi. Misalnya, dengan Facebook Ads, Anda dapat menargetkan iklan kepada pengguna yang berusia 25-35 tahun, tinggal di Jakarta, tertarik pada fashion, dan sering berbelanja online. Kemampuan targeting yang sedetail ini membuat Social Media Ads sangat efektif dalam menjangkau audiens yang tepat.
Selain itu, iklan di media sosial juga memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan audiens melalui fitur komentar, like, dan share, yang memperkuat keterlibatan dan meningkatkan brand loyalty. Dalam Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager, Anda akan mempelajari cara memilih platform media sosial yang paling sesuai dengan target audiens Anda dan bagaimana membuat konten iklan yang mampu menarik perhatian, serta menciptakan kampanye iklan yang interaktif.
4. Video Ads (Iklan Video)
Video Ads adalah iklan digital berbasis video yang ditampilkan di platform seperti YouTube, Instagram, Facebook, atau platform streaming lainnya. Iklan video sangat efektif untuk menarik perhatian audiens karena mampu menyampaikan pesan yang lebih kompleks secara visual dan emosional.
Video Ads sangat berguna untuk produk atau layanan yang membutuhkan penjelasan lebih mendalam atau untuk membangun hubungan emosional dengan audiens. Misalnya, jika Anda ingin menjelaskan manfaat fitur-fitur produk teknologi baru, iklan video dapat menampilkan demonstrasi langsung cara penggunaannya dan manfaatnya secara visual.
Dalam Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager, Anda akan mempelajari teknik-teknik pembuatan iklan video yang efektif, dari scripting hingga produksi. Serta bagaimana menggunakan video untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens.
5. Native Ads (Iklan Native)
Native Ads adalah jenis iklan yang muncul secara alami sebagai bagian dari konten di sebuah situs web atau platform. Iklan ini dirancang untuk menyatu dengan lingkungan konten di sekitarnya. Sehingga tidak terasa mengganggu dan tidak terlihat seperti iklan pada umumnya. Misalnya, di sebuah artikel berita online, Anda mungkin akan menemukan “iklan artikel yang disarankan” yang mengarahkan Anda ke produk atau layanan tertentu. Namun tetap tampil sebagai bagian dari pengalaman membaca.
Pengalaman pengguna tidak terganggu, yang membuat Native Ads efektif dalam meningkatkan engagement tanpa mengganggu aktivitas online pengguna. Selain itu, iklan ini cocok untuk membangun brand awareness dengan cara yang halus namun tetap efektif.
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Digital Marketing Manager Saat Menyusun Strategi
Dalam dunia pemasaran digital yang dinamis dan penuh tantangan, menyusun strategi periklanan yang tepat adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Sayangnya, bahkan Digital Marketing Manager yang berpengalaman sekalipun terkadang terjebak dalam kesalahan umum yang dapat merugikan kampanye mereka. Untuk menghindari jebakan ini, penting untuk mengetahui beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dan memahami dampaknya pada keberhasilan kampanye iklan.
Berikut adalah beberapa kesalahan yang paling sering dilakukan oleh Digital Marketing Manager saat menyusun strategi periklanan digital, dan bagaimana cara menghindarinya:
1. Tidak Melakukan Riset Audiens dengan Mendalam
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah tidak melakukan riset audiens yang mendalam sebelum meluncurkan kampanye iklan. Banyak Digital Marketing Manager yang terburu-buru dalam menyusun strategi tanpa benar-benar memahami siapa audiens yang ingin mereka targetkan. Akibatnya, pesan yang disampaikan dalam iklan sering kali tidak relevan atau menarik bagi audiens yang dituju. Sehingga tidak ada resonansi antara iklan dan calon pelanggan.
Untuk menghindari kesalahan ini, sangat penting bagi Digital Marketing Manager untuk meluangkan waktu dalam menganalisis perilaku, preferensi, dan demografi audiens. Penggunaan alat analitik seperti Google Analytics, Facebook Insights, atau LinkedIn Analytics dapat membantu mengidentifikasi siapa yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan Anda. Dengan pemahaman mendalam tentang audiens, Anda dapat merancang iklan yang lebih personal dan relevan. Sehingga meningkatkan kemungkinan untuk menarik perhatian dan menghasilkan konversi.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan e-commerce yang menjual produk kecantikan mungkin akan menemukan bahwa mayoritas audiens mereka adalah perempuan berusia 25-40 tahun yang tinggal di kota-kota besar dan tertarik pada tren kecantikan terkini. Berdasarkan data ini, iklan yang dibuat harus menonjolkan produk-produk kecantikan yang sedang populer dengan bahasa yang mudah dipahami oleh segmen ini. Jika riset audiens diabaikan, perusahaan tersebut mungkin saja membuat iklan yang terlalu umum atau tidak sesuai dengan preferensi utama audiens.
2. Over-Targeting atau Under-Targeting
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah over-targeting atau under-targeting audiens. Dalam konteks periklanan digital, over-targeting adalah ketika iklan ditargetkan terlalu spesifik sehingga jangkauannya menjadi sangat terbatas. Meskipun target audiens sangat terfokus, terlalu sempitnya target ini dapat mengurangi efektivitas iklan karena pesan hanya menjangkau segelintir orang. Sebaliknya, under-targeting terjadi ketika target audiens terlalu luas, menyebabkan iklan tersebar ke banyak orang yang sebenarnya tidak relevan atau tidak berminat terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
Kedua situasi ini dapat merugikan kampanye iklan, baik dari segi anggaran maupun hasil. Over-targeting membuat iklan tidak bisa menjangkau audiens yang lebih luas dan berpotensi melewatkan pelanggan baru yang mungkin berminat. Sedangkan under-targeting membuat kampanye terasa tidak fokus, sehingga memboroskan anggaran iklan pada audiens yang tidak memiliki ketertarikan atau minat untuk melakukan pembelian.
Untuk mengatasi masalah ini, Digital Marketing Manager harus memahami bahwa keseimbangan adalah kunci. Menggunakan strategi segmentasi yang tepat memungkinkan kampanye untuk menjangkau audiens yang relevan namun tetap dengan jangkauan yang cukup luas. Misalnya, jika sebuah perusahaan menjual pakaian olahraga, maka target audiens bisa dibatasi pada individu yang tertarik pada gaya hidup aktif atau sering mengikuti kelas kebugaran, namun tanpa membatasi demografi seperti usia atau lokasi secara berlebihan. Dengan menggunakan fitur segmentasi dari platform seperti Facebook Ads atau Google Ads, Anda dapat menemukan audiens yang tepat tanpa kehilangan potensi pasar yang lebih besar.
3. Mengabaikan Analisis Data
Salah satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh banyak Digital Marketing Manager adalah mengabaikan analisis data. Setelah meluncurkan kampanye iklan, beberapa manajer pemasaran tidak secara aktif memantau kinerja iklan atau menganalisis data hasil kampanye. Hal ini sangat berbahaya karena tanpa evaluasi yang tepat, Anda tidak dapat mengetahui metrik mana yang berkinerja baik, apa yang perlu diperbaiki, dan apakah strategi yang diterapkan sudah efektif.
Mengabaikan analisis data membuat Digital Marketing Manager beroperasi dalam kegelapan, tanpa panduan yang jelas untuk menyempurnakan kampanye di masa depan. Padahal, dalam dunia digital yang serba cepat, evaluasi dan optimasi secara berkelanjutan adalah hal yang wajib dilakukan. Anda perlu memahami metrik seperti CTR (Click-Through Rate), CPC (Cost Per Click), conversion rate, serta ROAS (Return on Advertising Spend) untuk menentukan keberhasilan kampanye Anda.
Sebagai contoh, jika iklan Anda memiliki banyak tayangan tetapi tingkat klik (CTR) rendah, ini menandakan bahwa pesan iklan mungkin tidak cukup menarik atau relevan bagi audiens yang melihatnya. Dalam situasi ini, Digital Marketing Manager dapat melakukan A/B testing untuk mencoba berbagai variasi pesan iklan dan melihat mana yang memberikan hasil terbaik. Begitu pula dengan iklan yang memiliki banyak klik tetapi rendah dalam konversi, ini mungkin menunjukkan adanya masalah pada landing page atau pengalaman pengguna yang tidak mendukung proses pembelian.
Alat-alat analitik seperti Google Analytics, Facebook Ads Manager, atau Hotjar dapat memberikan wawasan yang berharga tentang perilaku pengguna dan kinerja kampanye. Dalam Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager, Anda akan mempelajari cara memanfaatkan data ini untuk mengoptimalkan kampanye iklan dan memaksimalkan hasil investasi Anda.
4. Mengabaikan Perubahan Tren dan Teknologi
Satu lagi kesalahan yang sering terjadi adalah mengabaikan perubahan tren dan teknologi dalam dunia periklanan digital. Platform iklan dan preferensi pengguna terus berkembang, dan Digital Marketing Manager yang tidak cepat beradaptasi dengan perubahan ini akan tertinggal. Sebagai contoh, format video kini semakin populer di media sosial, dan algoritma platform seperti Facebook atau Instagram terus berubah untuk memprioritaskan konten video yang menarik. Jika perusahaan Anda tetap berfokus pada iklan statis tanpa mempertimbangkan tren konten video yang lebih interaktif, kemungkinan besar Anda akan kehilangan peluang untuk meningkatkan keterlibatan audiens.
Selain itu, teknologi baru seperti AI (Artificial Intelligence) dan machine learning juga mulai diterapkan dalam strategi periklanan digital untuk meningkatkan penargetan dan optimasi. Alat seperti Google Ads Smart Bidding menggunakan AI untuk mengoptimalkan tawaran iklan secara real-time berdasarkan data historis, sehingga membantu kampanye menjadi lebih efisien.
Tips dan Cara Menentukan Strategi Beriklan yang Tepat
Menyusun strategi periklanan digital yang efektif bukanlah tugas yang bisa diselesaikan hanya dengan intuisi atau pendekatan coba-coba. Dengan berbagai platform dan jenis iklan yang tersedia, serta audiens yang semakin spesifik dan tersegmentasi, strategi yang tidak tepat bisa mengakibatkan pemborosan anggaran dan rendahnya tingkat keberhasilan kampanye. Oleh karena itu, pendekatan yang terstruktur, berbasis data, dan terencana sangat diperlukan untuk memastikan kampanye iklan mencapai tujuan yang diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan oleh Digital Marketing Manager untuk menyusun strategi periklanan digital yang tepat dan efektif:
1. Identifikasi Tujuan Kampanye dengan Jelas
Sebelum memulai kampanye iklan digital, langkah pertama dan paling penting adalah mengidentifikasi tujuan kampanye. Setiap kampanye harus memiliki tujuan yang spesifik dan terukur. Tanpa tujuan yang jelas, sangat sulit untuk menentukan pendekatan yang tepat atau mengukur keberhasilan kampanye.
Apakah tujuan utama Anda untuk meningkatkan penjualan produk, meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), atau mungkin mengumpulkan prospek (lead generation)? Setiap tujuan memiliki strategi yang berbeda. Misalnya:
- Meningkatkan penjualan memerlukan pendekatan yang fokus pada konversi, dengan iklan yang mengarahkan pengguna langsung ke halaman pembelian atau e-commerce.
- Meningkatkan kesadaran merek mungkin memerlukan iklan yang lebih fokus pada storytelling, di mana audiens diundang untuk mengenal lebih dalam tentang nilai atau keunikan produk melalui media visual seperti video atau infografis.
- Mengumpulkan prospek bisa dilakukan dengan mengarahkan audiens untuk mengisi formulir kontak, mengikuti webinar, atau mendownload e-book.
Mengidentifikasi tujuan kampanye akan membantu Anda menyusun pesan iklan, memilih format yang sesuai, serta menentukan metrik keberhasilan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja kampanye.
2. Pelajari Karakteristik Audiens secara Mendalam
Salah satu kunci sukses dalam beriklan adalah memahami siapa yang ingin Anda targetkan. Ini berarti Anda perlu memahami karakteristik audiens Anda secara mendalam. Banyak kampanye gagal karena pesan yang disampaikan tidak relevan atau tidak sesuai dengan preferensi audiens.
Gunakan alat analitik seperti Google Analytics, Facebook Audience Insights, atau TikTok Ads Manager untuk menggali lebih dalam tentang demografi, minat, perilaku, dan pola belanja audiens Anda. Dengan data ini, Anda bisa menyusun pesan yang lebih personal dan tepat sasaran. Sebagai contoh:
- Usia, jenis kelamin, lokasi geografis, dan tingkat pendapatan dapat memberikan gambaran awal tentang siapa audiens Anda.
- Apakah audiens Anda lebih sering mengakses konten video, atau lebih tertarik pada artikel yang mendalam? Apakah mereka menghabiskan banyak waktu di media sosial, atau mereka lebih cenderung melakukan riset produk melalui mesin pencari?
- Memahami kapan dan bagaimana audiens melakukan pembelian dapat membantu Anda mengatur jadwal penayangan iklan dan menyesuaikan promosi yang relevan dengan momen atau musim tertentu.
Dengan memahami karakteristik audiens secara mendalam, Anda dapat membuat kampanye yang lebih relevan dan menyesuaikan pesan, gaya visual, hingga penawaran produk atau layanan dengan tepat.
3. Pilih Platform Iklan yang Sesuai
Setiap platform iklan memiliki karakteristik yang berbeda, dan tidak semua platform cocok untuk setiap produk atau layanan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memilih platform yang sesuai dengan target audiens dan tujuan kampanye.
Sebagai contoh, jika Anda ingin menjangkau audiens yang lebih muda dan cenderung aktif di media sosial, platform seperti Instagram, TikTok, atau Snapchat mungkin lebih tepat. Di sisi lain, jika audiens Anda adalah para profesional atau bisnis, LinkedIn Ads mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat karena memiliki demografi pengguna yang lebih relevan.
Selain itu, setiap platform menawarkan format iklan yang berbeda, mulai dari gambar statis, video, iklan carousel, hingga iklan interaktif. Memilih format yang tepat juga sangat penting. Berikut beberapa platform populer dan keunggulan masing-masing:
- Google Ads (Search & Display Ads), Cocok untuk menangkap “intent” pembelian karena audiens yang melihat iklan Anda biasanya sudah aktif mencari produk atau layanan serupa.
- Facebook & Instagram Ads, Memiliki kemampuan penargetan yang sangat detail berdasarkan minat, perilaku, dan demografi pengguna. Keduanya juga mendukung berbagai format iklan seperti gambar, video, dan iklan interaktif.
- TikTok Ads, Cocok untuk kampanye yang membutuhkan konten video yang kreatif dan menghibur, serta ingin menjangkau audiens yang lebih muda.
- LinkedIn Ads, Platform yang ideal untuk kampanye B2B karena dapat menargetkan pengguna berdasarkan posisi pekerjaan, industri, atau perusahaan.
- YouTube Ads, Iklan video yang sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran merek atau menyampaikan pesan yang lebih kompleks melalui storytelling visual.
Memilih platform yang sesuai dengan audiens dan jenis produk atau layanan Anda adalah salah satu keputusan strategis yang paling krusial dalam kampanye iklan digital.
4. Uji Coba (A/B Testing) dan Optimasi Kampanye
Setelah menentukan platform dan memulai kampanye, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba (A/B testing) untuk mengetahui mana iklan yang paling efektif. A/B testing adalah metode yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih variasi iklan dengan tujuan untuk melihat mana yang berkinerja lebih baik. Misalnya, Anda bisa mencoba berbagai variasi dari:
- Desain iklan: Cobalah mengubah warna, tata letak, atau gambar yang digunakan dalam iklan.
- Copywriting: Uji beberapa variasi headline, CTA (Call to Action), atau deskripsi produk.
- Target audiens: Lakukan pengujian dengan audiens yang berbeda berdasarkan demografi, minat, atau perilaku.
Dengan melakukan A/B testing, Anda dapat mengidentifikasi kombinasi terbaik yang paling efektif dalam menarik perhatian audiens dan meningkatkan konversi. Setelah menemukan iklan yang berkinerja terbaik, langkah selanjutnya adalah mengoptimasi kampanye tersebut. Artinya, Anda harus fokus pada iklan yang memberikan hasil terbaik dan mengalokasikan anggaran lebih besar untuk iklan tersebut, sambil menghentikan atau memodifikasi iklan yang berkinerja buruk.
Pengujian dan optimasi yang berkelanjutan adalah kunci untuk mendapatkan hasil maksimal dari kampanye periklanan digital Anda. Dalam Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager, Anda akan belajar cara menerapkan strategi A/B testing ini secara praktis dan mengoptimalkan kampanye iklan berdasarkan hasil yang diperoleh.
5. Pantau Kinerja dan Evaluasi Secara Berkala
Terakhir, pastikan untuk selalu memantau kinerja kampanye Anda secara berkala dan melakukan evaluasi. Tanpa pemantauan yang cermat, Anda tidak akan mengetahui apakah iklan Anda berjalan dengan baik atau membutuhkan perbaikan. Gunakan metrik-metrik seperti:
- Click-Through Rate (CTR): Untuk mengetahui seberapa banyak audiens yang tertarik dan mengklik iklan Anda.
- Cost Per Click (CPC): Untuk mengevaluasi biaya per klik dan efisiensi anggaran iklan.
- Conversion Rate: Untuk mengukur seberapa banyak klik yang berujung pada tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau pendaftaran.
- Return on Ad Spend (ROAS): Untuk mengevaluasi sejauh mana investasi iklan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Dengan terus melakukan evaluasi dan menyesuaikan strategi berdasarkan data yang diperoleh, Anda akan bisa memaksimalkan efektivitas kampanye iklan digital Anda dan mendapatkan hasil yang optimal.
Menerapkan strategi beriklan yang tepat membutuhkan pemahaman mendalam tentang audiens, platform, serta analisis yang berkelanjutan. Dengan mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager, Anda akan mempelajari langkah-langkah praktis dan strategi terbaik dalam menyusun kampanye iklan yang mampu memberikan hasil optimal bagi bisnis Anda.
Bagaimana Meningkatkan Skill Menyusun Strategi Iklan yang Optimal
Dalam era digital yang terus berkembang, seorang Digital Marketing Manager dituntut untuk selalu up-to-date dengan tren terbaru, teknologi terkini, dan metode yang efektif untuk menyusun strategi iklan. Meningkatkan kemampuan dalam menyusun strategi periklanan digital tidak hanya berfokus pada kreativitas dalam membuat konten iklan yang menarik, tetapi juga membutuhkan pendekatan berbasis data dan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen.
Untuk membantu Anda menjadi seorang Digital Marketing Manager yang andal, berikut adalah beberapa cara efektif untuk meningkatkan keterampilan dalam menyusun strategi iklan yang optimal:
1. Memahami Perubahan dalam Perilaku Konsumen Digital
Kunci sukses dalam menyusun strategi iklan yang efektif adalah memahami bagaimana perilaku konsumen berubah di dunia digital. Konsumen saat ini semakin cerdas dan lebih selektif dalam memilih konten yang mereka konsumsi. Mereka lebih tertarik pada iklan yang relevan dengan minat pribadi, menawarkan solusi yang nyata, serta mampu menyampaikan pesan yang otentik.
Untuk itu, Anda perlu selalu memantau tren perilaku konsumen. Misalnya, bagaimana konsumen memanfaatkan media sosial untuk mencari rekomendasi produk, atau bagaimana mereka beralih ke platform e-commerce tertentu untuk melakukan pembelian. Dengan pemahaman ini, Anda bisa menyusun kampanye iklan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan audiens.
2. Menguasai Alat Analitik dan Teknologi Digital Marketing
Sebagai Digital Marketing Manager, Anda harus mahir dalam menggunakan alat analitik yang membantu dalam menyusun strategi berbasis data. Tanpa dukungan data yang kuat, strategi yang Anda buat hanya akan menjadi tebakan semata, dan keberhasilannya sulit untuk diukur.
Beberapa alat analitik yang penting untuk dikuasai antara lain:
- Google Analytics. Memberikan wawasan mendalam tentang lalu lintas situs web Anda, perilaku pengunjung, dan konversi.
- Facebook Ads Manager. Menyediakan data rinci tentang performa kampanye iklan di platform Facebook dan Instagram.
- Google Ads. Membantu dalam memahami performa iklan pencarian, kata kunci yang paling efektif, serta biaya per klik (CPC).
- SEMrush atau Ahrefs. Alat-alat ini sangat berguna untuk riset kata kunci, analisis pesaing, dan optimasi SEO.
- Hotjar. Membantu memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan situs web Anda melalui heatmaps dan rekaman perilaku pengguna.
Menguasai alat-alat ini tidak hanya akan membantu Anda mengoptimalkan kampanye iklan, tetapi juga memberi Anda kemampuan untuk membuat keputusan berbasis data yang lebih tepat dan efisien.
3. Terus Mengikuti Perkembangan Tren Iklan Digital
Dunia digital marketing berubah dengan sangat cepat. Platform iklan baru, format iklan inovatif, dan perubahan algoritma pada media sosial atau mesin pencari dapat memengaruhi cara Anda menjalankan kampanye. Untuk tetap relevan dan kompetitif, penting bagi Anda untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan tren.
Beberapa tren iklan digital yang perlu diikuti antara lain:
- Penggunaan AI dan machine learning dalam iklan. Banyak platform iklan kini menggunakan AI untuk membantu mengoptimalkan penargetan, penawaran, dan hasil kampanye secara otomatis. Misalnya, Google dan Facebook menawarkan opsi bidding otomatis yang dapat memaksimalkan hasil iklan Anda berdasarkan tujuan kampanye.
- Konten video menjadi format iklan yang semakin dominan, terutama di platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Video yang menarik dan berkualitas tinggi dapat meningkatkan engagement dan konversi.
- Iklan berbasis influencer. Menggunakan micro-influencer dengan audiens yang setia sering kali lebih efektif daripada berkolaborasi dengan influencer besar, karena mereka bisa menjangkau audiens yang lebih tersegmentasi dan personal.
- Tren personalisasi iklan. Konsumen semakin menginginkan iklan yang relevan dengan kebutuhan pribadi mereka. Kampanye yang dipersonalisasi berdasarkan data demografi, perilaku online, dan preferensi produk cenderung mendapatkan konversi yang lebih tinggi.
Dengan selalu mengikuti tren-tren ini, Anda dapat menyusun strategi periklanan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan pasar.
4. Belajar dari Kampanye Iklan yang Sudah Berhasil
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan menyusun strategi iklan adalah belajar dari kampanye iklan yang telah berhasil. Anda bisa menganalisis apa yang membuat kampanye tersebut sukses, mulai dari pemilihan target audiens, penggunaan format iklan, hingga taktik pemasaran yang diterapkan.

Beberapa contoh kampanye iklan yang terkenal berhasil menciptakan dampak besar antara lain:
- Iklan “Share a Coke” dari Coca-Cola. Kampanye ini berhasil mempersonalisasi botol minuman dengan nama-nama populer, mendorong konsumen untuk berbagi minuman dengan teman dan keluarga, serta meningkatkan interaksi di media sosial.
- Iklan “Shot on iPhone” dari Apple. Menggunakan konten buatan pengguna untuk mempromosikan kualitas kamera iPhone, kampanye ini memberikan autentisitas dan daya tarik emosional yang kuat.
- Kampanye “Just Do It” dari Nike. Berfokus pada motivasi dan semangat pantang menyerah, kampanye ini berhasil menyentuh emosi konsumen dan menciptakan loyalitas merek yang kuat.
Dengan menganalisis elemen-elemen kunci dari kampanye sukses ini, Anda bisa menerapkan taktik serupa dalam strategi periklanan digital Anda, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik audiens Anda.
5. Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi untuk Memperdalam Pengetahuan
Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan menyusun strategi iklan yang optimal adalah dengan mengikuti pelatihan profesional dan mendapatkan sertifikasi yang diakui. Sertifikasi dapat menjadi bukti nyata bahwa Anda memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia pemasaran digital, serta memberikan kredibilitas tambahan di mata perusahaan atau klien potensial.
Pelatihan seperti Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager menawarkan solusi yang tepat untuk mengasah kemampuan Anda dalam menyusun strategi iklan yang berbasis data dan hasil. Beberapa manfaat dari pelatihan ini antara lain:
- Wawasan dari Praktisi Berpengalaman. Anda akan belajar dari para ahli yang sudah berpengalaman di industri pemasaran digital, sehingga mendapatkan wawasan praktis yang dapat diterapkan langsung dalam pekerjaan sehari-hari.
- Pembelajaran tentang Tren Terbaru. Pelatihan ini mencakup topik-topik terkini seperti pemanfaatan teknologi AI, optimasi SEO, dan cara menggunakan alat digital marketing secara maksimal.
- Kredibilitas yang Diakui Nasional. Sertifikasi BNSP diakui secara nasional dan memberikan Anda keunggulan kompetitif di dunia kerja, serta meningkatkan kredibilitas Anda di mata perusahaan dan klien.
- Pembelajaran Alat dan Teknologi Terkini. Dalam pelatihan ini, Anda akan diperkenalkan pada berbagai alat dan teknologi terbaru yang digunakan dalam periklanan digital, seperti penggunaan data analitik untuk penargetan audiens yang lebih akurat, serta optimasi kampanye berdasarkan hasil pengujian A/B.
6. Praktik dan Evaluasi Berkelanjutan
Selain belajar dari pelatihan, penting untuk terus mempraktikkan strategi iklan yang sudah Anda pelajari dan mengevaluasi hasil kampanye secara berkala. Pengalaman lapangan adalah guru terbaik, dan dengan melakukan kampanye nyata, Anda akan belajar bagaimana menyesuaikan strategi Anda sesuai dengan kondisi pasar yang selalu berubah.
Selain itu, lakukan evaluasi kinerja kampanye secara berkala dengan menggunakan metrik-metrik seperti Return on Ad Spend (ROAS), Click-Through Rate (CTR), dan Cost Per Acquisition (CPA). Dari hasil evaluasi ini, Anda bisa mengetahui apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki di kampanye selanjutnya.
Bergabunglah dengan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager
Apakah Anda siap untuk meningkatkan keterampilan periklanan digital Anda dan memastikan strategi iklan yang Anda buat benar-benar tepat sasaran? Jangan lewatkan kesempatan ini untuk bergabung dengan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager bersama AMD Academy!
Program pelatihan ini dirancang untuk para profesional yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam menyusun dan mengelola strategi periklanan digital yang optimal. Segera daftar dan jadilah bagian dari Digital Marketing Manager yang terdepan dengan sertifikasi BNSP yang diakui!
Modul Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager
Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam dunia pemasaran digital yang terus berkembang. Berikut adalah rincian modul yang akan Anda pelajari dalam program ini:
1. Membuat Perencanaan Periklanan
Pada modul ini, peserta akan diajarkan cara merancang perencanaan periklanan yang efektif. Ini mencakup pemahaman tentang tujuan iklan, analisis target audiens, dan pemilihan platform yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Peserta juga akan mempelajari cara membuat kalender konten yang strategis untuk meningkatkan efektivitas kampanye.
2. Merancang Strategi Kreatif dan Pembuatan Iklan
Peserta akan belajar tentang pentingnya kreativitas dalam periklanan. Modul ini mencakup teknik-teknik pembuatan konten yang menarik, copywriting yang efektif, dan penggunaan elemen visual untuk meningkatkan daya tarik iklan. Melalui studi kasus dan praktik langsung, peserta akan memiliki kesempatan untuk merancang iklan yang inovatif.
3. Merancang Strategi dan Pembelian Media
Dalam modul ini, peserta akan mempelajari bagaimana memilih dan merancang strategi pembelian media yang optimal. Ini meliputi analisis biaya dan manfaat dari berbagai jenis media, serta teknik untuk mengoptimalkan pengeluaran iklan agar mencapai hasil yang maksimal. Peserta juga akan dibekali dengan pengetahuan tentang alat dan teknologi yang digunakan dalam pembelian media digital.
4. Membuat Laporan Tertulis
Peserta akan dilatih untuk membuat laporan tertulis yang menggambarkan hasil dan efektivitas kampanye periklanan. Modul ini mencakup teknik analisis data, penggunaan metrik yang relevan, dan cara menyusun laporan yang informatif untuk manajemen dan pemangku kepentingan. Dengan laporan yang tepat, peserta dapat memberikan rekomendasi yang didasarkan pada data.
5. Mengelola Jadwal Waktu Proyek
Mengelola waktu adalah kunci sukses dalam pemasaran digital. Modul ini mengajarkan teknik manajemen waktu yang efektif, termasuk pembuatan jadwal proyek dan penggunaan alat manajemen proyek. Peserta akan belajar bagaimana mengatur prioritas dan mengelola tenggat waktu untuk memastikan kampanye berjalan sesuai rencana.
6. Mengelola Biaya Proyek
Di modul ini, peserta akan belajar tentang pentingnya pengelolaan biaya dalam proyek periklanan. Peserta akan dibekali dengan teknik penganggaran, pemantauan biaya, dan pengendalian anggaran untuk memastikan kampanye tetap pada jalur yang benar secara finansial.
7. Mengelola Sumber Daya Manusia Proyek
Mengelola tim adalah salah satu aspek penting dari manajemen proyek. Modul ini fokus pada keterampilan kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen tim. Peserta akan belajar bagaimana membangun tim yang efektif, mengelola konflik, dan memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama.
8. Mengelola Hubungan dengan Klien
Hubungan yang baik dengan klien adalah kunci untuk keberhasilan proyek pemasaran. Peserta akan belajar teknik komunikasi yang efektif, bagaimana membangun kepercayaan, dan cara menangani umpan balik dari klien. Modul ini akan membekali peserta dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan klien.
Dengan mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager, Anda akan mendapatkan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis yang akan memperkuat posisi Anda sebagai pemimpin dalam industri pemasaran digital. Bergabunglah dengan kami untuk memulai perjalanan Anda menuju kesuksesan di dunia pemasaran digital!
Jangan Lewatkan Kesempatan Ini! Tingkatkan Skill Digital Marketing Manager Bersama AMD Academy
Kini saatnya bagi Anda untuk mengambil langkah konkret dalam mengembangkan karier Anda di dunia pemasaran digital. Jangan lewatkan kesempatan emas ini! Bergabunglah dengan kami di AMD Academy untuk mendapatkan pelatihan praktis yang akan memperkuat keterampilan Anda dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif dan kreatif. Dengan mendapatkan sertifikasi BNSP, Anda tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan .Tetapi juga mendapatkan pengakuan profesional yang dapat memperluas peluang karier Anda.
Daftar sekarang juga! Kunjungi amdacademy.id untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran. Dengan pelatihan ini, Anda akan dipersiapkan untuk menghadapi tantangan industri yang terus berubah dan meningkatkan daya saing Anda di pasar kerja. Ambil langkah pertama menuju masa depan yang lebih cerah dalam pemasaran digital! Hubungi kami di sini!
Author: Sesario Kevin Putratama (DTS Batch 07)
artikel yang bagus