
Pelatihan dan Sertifikasi BNSP – Dalam dunia pemasaran digital yang semakin kompetitif, setiap elemen dalam strategi pemasaran dapat memengaruhi keberhasilan kampanye secara signifikan. Salah satu elemen krusial yang sering kali menjadi penentu kesuksesan adalah pemilihan Call to Action (CTA). CTA adalah titik kontak terakhir yang akan mendorong audiens untuk mengambil langkah selanjutnya. Apakah itu membeli produk, menghubungi layanan pelanggan, atau sekadar mencari informasi lebih lanjut.
Bagi para pemasar digital, terutama yang menggunakan Facebook Ads, keputusan terkait jenis CTA yang digunakan bisa jadi cukup membingungkan. Apakah lebih baik mengarahkan audiens langsung ke WhatsApp untuk interaksi yang lebih cepat dan personal. Atau lebih efektif mengarahkan mereka ke landing page untuk memberikan informasi lebih lengkap sebelum mereka memutuskan tindakan lebih lanjut? Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tergantung pada jenis produk, layanan, serta tujuan kampanye yang ingin dicapai.
Sering kali, pemasar dihadapkan pada dilema: harus memilih antara CTA yang mengarahkan audiens ke WhatsApp. Di mana komunikasi terjadi dengan cepat dan personal, atau CTA yang mengarahkan mereka ke landing pag. Di mana audiens bisa mendapatkan informasi produk yang lebih detail sebelum mengambil keputusan. Setiap opsi ini menawarkan hasil yang berbeda, baik dari segi cost-per-click (CPC), kualitas leads, hingga tingkat konversi.
Dalam artikel ini, kami akan membedah perbedaan antara CTA ke WhatsApp dan CTA ke landing page secara menyeluruh. Termasuk kapan dan bagaimana keduanya harus digunakan untuk mengoptimalkan kampanye Facebook Ads. Lebih dari itu, kami juga akan menjelaskan bagaimana Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager di AMD Academy dapat memberikan wawasan praktis dan strategi cerdas untuk membantu Anda membuat keputusan yang paling tepat. Memilih CTA yang sesuai dengan kampanye iklan Anda.
Facebook Ads: Solusi Iklan untuk Produk Anda

Dalam era digital yang serba cepat ini, pemasaran tradisional sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan bisnis yang ingin menjangkau audiens dengan cara yang efisien dan terukur. Beralih ke pemasaran digital menjadi pilihan yang tak terelakkan. Facebook Ads telah muncul sebagai salah satu alat pemasaran digital paling efektif di dunia. Mengapa? Karena platform ini menawarkan akses langsung ke audiens yang sangat besar. Dengan kemampuan penargetan yang presisi dan fleksibilitas yang luas dalam format iklan.
Menurut laporan yang dirilis oleh Hootsuite dan We Are Social pada tahun 2023, Facebook kini memiliki lebih dari 2,9 miliar pengguna aktif bulanan. Angka ini menjadikan Facebook sebagai platform media sosial terbesar di dunia. Memungkinkan bisnis dari berbagai ukuran—baik korporasi besar, UKM, hingga usaha mikro—untuk beriklan kepada audiens yang luas dan beragam. Tidak hanya itu, dengan semakin bertambahnya pengguna Facebook di berbagai negara, platform ini menawarkan kesempatan yang sangat besar untuk memperluas jangkauan pasar. Termasuk di Indonesia yang memiliki salah satu komunitas pengguna Facebook terbesar di dunia.
Keuntungan utama dari Facebook Ads adalah kemampuannya untuk menargetkan audiens secara spesifik berdasarkan demografi, perilaku, dan minat. Misalnya, sebuah bisnis lokal dapat menjangkau orang-orang dalam radius tertentu yang tertarik pada produk serupa. Bahkan menargetkan audiens berdasarkan aktivitas belanja online mereka. Fitur Custom Audiences memungkinkan bisnis untuk memuat data pelanggan yang sudah ada. Sementara Lookalike Audiences memungkinkan mereka untuk menjangkau orang-orang yang memiliki karakteristik mirip dengan pelanggan terbaik mereka.
Ciri Iklan yang Baik: Perhatikan Bagian CTAnya

Dalam dunia periklanan digital, salah satu elemen yang paling krusial dalam mempengaruhi keberhasilan sebuah kampanye adalah Call to Action (CTA). CTA berfungsi sebagai jembatan antara konten iklan yang menarik dan aksi yang diinginkan dari audiens. Seperti pembelian produk, pendaftaran layanan, atau permintaan informasi lebih lanjut. Tanpa CTA yang kuat, meskipun iklan Anda sangat menarik secara visual dan informatif. Peluang audiens untuk beralih dari penonton pasif menjadi pelanggan aktif bisa hilang.
Menurut studi yang dilakukan oleh WordStream, CTA yang baik dapat meningkatkan konversi hingga 121%. Artinya, hanya dengan mengoptimalkan kalimat CTA, bisnis Anda dapat meraih hasil yang jauh lebih baik dari kampanye iklan, termasuk peningkatan klik, leads, dan penjualan.
Mari kita bahas lebih rinci tentang ciri-ciri CTA yang efektif dan bagaimana pemilihannya dapat memengaruhi performa iklan.
1. Relevan dengan Tujuan Iklan dan Audiens
CTA yang baik selalu disesuaikan dengan tujuan kampanye iklan dan profil audiens yang ingin Anda targetkan. Jika tujuan Anda adalah meningkatkan kesadaran merek, CTA mungkin berfokus pada mendorong audiens untuk “Pelajari Lebih Lanjut” atau “Lihat Produk Kami”. Sedangkan, jika tujuan kampanye adalah mendapatkan leads atau meningkatkan penjualan, CTA seperti “Beli Sekarang” atau “Daftar untuk Konsultasi Gratis” akan lebih relevan.
Selain itu, memahami profil audiens sangat penting dalam menentukan bahasa dan nada CTA. Misalnya, jika Anda menargetkan audiens muda yang aktif di media sosial. Menggunakan CTA yang santai seperti “Ayo Coba Sekarang” mungkin lebih cocok dibandingkan “Pesan Sekarang,” yang terasa lebih formal.
Contoh:
- Untuk Audiens Umum: “Pelajari Lebih Lanjut Tentang Produk Kami”
- Untuk Audiens yang Siap Beli: “Beli Sekarang dan Dapatkan Diskon!”
Relevansi ini juga penting dalam hal platform yang digunakan. Di Facebook Ads, di mana pengguna sering kali berinteraksi dengan konten secara cepat. CTA harus ringkas dan sesuai dengan konteks iklan serta preferensi pengguna.
2. Jelas dan Langsung ke Poin
Salah satu kesalahan umum dalam pembuatan CTA adalah menggunakan kalimat yang ambigu atau terlalu panjang sehingga membingungkan audiens. CTA yang efektif harus jelas dan langsung mengarahkan pada tindakan spesifik yang diinginkan. Misalnya, daripada menggunakan CTA yang berbunyi “Jelajahi Produk Kami untuk Menemukan yang Anda Suka,” lebih baik menggunakan “Temukan Produk Favoritmu di Sini!”
Kalimat yang singkat dan padat tidak hanya lebih mudah dimengerti, tetapi juga mengurangi kebingungan audiens dalam menentukan langkah berikutnya. CTA yang ambigu dapat menurunkan tingkat konversi, karena audiens tidak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan setelah melihat iklan.
Contoh:
- Ambigu: “Lihat Layanan Kami dan Hubungi Kami Jika Tertarik”
- Jelas: “Pesan Konsultasi Gratis Sekarang!”
Sebuah CTA harus secara eksplisit menjawab pertanyaan: “Apa yang harus saya lakukan selanjutnya?”
3. Menggunakan Unsur Urgensi
CTA yang baik juga sering kali menyertakan unsur urgensi untuk mendorong audiens segera mengambil tindakan. Dengan memberikan batasan waktu atau menyoroti penawaran khusus, CTA yang menyertakan urgensi dapat mendorong audiens untuk bertindak lebih cepat. Daripada menunda hingga mereka lupa. Studi dari Unbounce menunjukkan bahwa penambahan kata-kata seperti “Sekarang,” “Hari Ini,” atau “Terbatas” pada CTA dapat meningkatkan Click-Through Rate (CTR) hingga 14%.
Contoh:
Urgensi ini bisa sangat efektif terutama dalam kampanye penjualan produk, peluncuran terbatas, atau penawaran waktu terbatas. Di mana pelanggan perlu merasa bahwa mereka akan melewatkan sesuatu yang berharga jika tidak bertindak segera.
- Tanpa Urgensi: “Pelajari Lebih Lanjut Tentang Layanan Kami”
- Dengan Urgensi: “Daftar Sekarang dan Dapatkan Diskon 20% Hari Ini!”
4. Fokus pada Manfaat bagi Pelanggan
CTA yang efektif harus fokus pada manfaat yang akan diperoleh audiens jika mereka mengambil tindakan. Sebagai contoh, daripada hanya mengatakan “Daftar Sekarang,” Anda bisa menambahkan nilai lebih yang akan didapatkan audiens. Seperti “Daftar Sekarang untuk Konsultasi Gratis” atau “Beli Sekarang dan Dapatkan Hadiah Eksklusif.” Dengan menekankan keuntungan yang akan mereka terima, audiens lebih mungkin untuk merespons dengan tindakan.
Penelitian menunjukkan bahwa CTA yang mengedepankan manfaat yang jelas memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mendorong klik dan interaksi yang lebih baik. Dibandingkan CTA yang hanya bersifat instruktif.
Contoh:
- Instruktif Saja: “Beli Sekarang”
- Berorientasi Manfaat: “Beli Sekarang dan Dapatkan Diskon 30%”
5. Sesuaikan CTA dengan Platform yang Digunakan
Pemilihan CTA juga harus disesuaikan dengan platform tempat iklan Anda ditampilkan. Di Facebook Ads, CTA yang mengarahkan ke WhatsApp mungkin lebih sesuai untuk audiens yang menginginkan interaksi cepat dan personal. Sedangkan CTA yang mengarahkan ke landing page lebih cocok untuk produk atau layanan yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.
Pada platform seperti Facebook, di mana interaksi sering kali terjadi di perangkat mobile. CTA ke WhatsApp bisa memudahkan audiens dalam menghubungi bisnis Anda langsung melalui aplikasi chat. Namun, jika Anda ingin audiens mempelajari lebih lanjut tentang produk sebelum membuat keputusan, CTA ke landing page mungkin lebih efektif.
Contoh:
- Untuk WhatsApp: “Hubungi Kami Sekarang di WhatsApp”
- Untuk Landing Page: “Pelajari Lebih Lanjut di Website Kami”
Pentingnya Memilih CTA yang Tepat: WhatsApp atau Landing Page?

Seperti yang kita akan bahas lebih mendalam dalam artikel ini, memilih antara CTA ke WhatsApp atau landing page bukanlah keputusan yang bisa dianggap sepele. Keputusan ini harus disesuaikan dengan jenis produk, jumlah informasi yang perlu disampaikan, serta kebutuhan komunikasi dengan calon pelanggan.
CTA ke WhatsApp bisa lebih efektif jika Anda menawarkan produk yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut secara personal. Ini memungkinkan audiens untuk bertanya secara langsung dan mendapatkan respons instan. Namun, kualitas leads dari CTA WhatsApp mungkin tidak sebaik CTA ke landing page karena pelanggan belum mendapatkan cukup informasi sebelum menghubungi.
Sementara itu, CTA ke landing page lebih cocok untuk produk atau layanan yang memerlukan lebih banyak informasi dan penjelasan sebelum audiens memutuskan untuk bertindak. Di landing page, audiens dapat mengeksplorasi produk secara mandiri, membaca deskripsi lengkap, melihat testimoni, dan mungkin melakukan pembelian langsung. Dengan demikian, leads dari landing page cenderung lebih berkualitas karena mereka sudah memiliki informasi yang memadai sebelum menghubungi tim Anda.
Dengan mengetahui pentingnya CTA dalam iklan, Anda dapat merancang kampanye Facebook Ads yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mendorong konversi. Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager di AMD Academy akan mengajarkan Anda cara memaksimalkan efektivitas CTA. Serta membantu Anda memilih antara CTA ke WhatsApp atau landing page sesuai dengan strategi iklan Anda.
Apa Itu CTA?
Call to Action (CTA) adalah sebuah elemen krusial dalam dunia pemasaran digital yang berfungsi sebagai ajakan langsung kepada audiens. Hal ini untuk mengambil tindakan tertentu setelah melihat konten atau iklan. Dalam konteks iklan di platform seperti Facebook Ads, CTA sering kali muncul dalam bentuk tombol atau link yang menginstruksikan pengguna untuk melakukan aksi. Seperti mengunjungi situs web, menghubungi bisnis, mendaftar untuk suatu layanan, atau bahkan melakukan pembelian produk secara langsung.
CTA bukan hanya sekadar teks biasa, tapi merupakan katalisator yang mengubah audiens pasif menjadi pelanggan aktif. Keberhasilan sebuah kampanye iklan sangat bergantung pada kekuatan CTA. Karena ini adalah titik akhir yang diharapkan akan mengubah perhatian audiens menjadi aksi nyata.
Menurut survei yang dilakukan oleh HubSpot, 70% pengguna internet cenderung melakukan tindakan tertentu setelah melihat CTA yang jelas dan relevan. Data ini menunjukkan bahwa ketika CTA dirancang dan ditempatkan dengan baik, ia memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan Click-Through Rate (CTR) dan konversi dari iklan. Oleh karena itu, memahami apa itu CTA dan bagaimana menggunakannya secara efektif menjadi sangat penting bagi keberhasilan strategi pemasaran digital.
Elemen-Elemen Penting dalam CTA

CTA yang efektif bukan hanya sembarang ajakan, melainkan harus memenuhi beberapa elemen penting untuk bisa berfungsi secara maksimal. Berikut adalah beberapa elemen yang harus dipertimbangkan dalam membuat CTA yang kuat:
- Tindakan yang Jelas dan Spesifik
CTA harus memberikan instruksi yang jelas dan spesifik kepada audiens. Tindakan yang diharapkan harus mudah dipahami dan tidak ambigu. Misalnya, perbedaan antara “Pelajari Lebih Lanjut” dan “Hubungi Kami Sekarang” sangatlah signifikan. Jika tujuan Anda adalah mendorong audiens untuk berinteraksi langsung melalui chat, CTA seperti “Hubungi Kami di WhatsApp” lebih sesuai daripada “Lihat Produk Kami.” Semakin spesifik CTA Anda, semakin besar kemungkinan audiens akan merespons sesuai dengan keinginan Anda.
Contoh CTA yang Baik:- “Daftar Sekarang untuk Mendapatkan Diskon 50%!”
- “Pesan Konsultasi Gratis Hari Ini!”
- “Download Ebook Gratis!”
- Contoh CTA yang Kurang Efektif:
- “Klik Di Sini”
- “Lihat Informasi Lebih Lanjut”
Mengapa Penting?
CTA yang tidak spesifik atau terlalu umum bisa membuat audiens bingung tentang apa yang harus dilakukan, sehingga tingkat konversi cenderung menurun.
1. Tepat Sasaran dengan Audiens
Pemilihan kata-kata dalam CTA harus disesuaikan dengan profil audiens yang Anda targetkan. Sebuah CTA yang cocok untuk audiens profesional seperti “Dapatkan Penawaran Konsultasi Bisnis” mungkin kurang efektif jika diterapkan pada audiens remaja yang tertarik pada produk fashion. Sebaliknya, CTA seperti “Beli Sekarang dan Tampil Kece!” lebih sesuai untuk target pasar yang lebih muda dan lebih santai.
Menggunakan bahasa dan nada yang sesuai dengan audiens juga akan meningkatkan peluang mereka untuk merasa terhubung dengan pesan iklan Anda dan lebih mungkin untuk mengambil tindakan. Dengan memahami psikografi dan demografi audiens, Anda dapat membuat CTA yang lebih personal dan relevan.
2. Menonjolkan Manfaat bagi Audiens
Salah satu strategi paling efektif dalam membuat CTA adalah menyoroti manfaat yang akan didapatkan oleh audiens jika mereka mengambil tindakan. Alih-alih hanya meminta mereka untuk “mendaftar,” tambahkan insentif atau manfaat yang akan mereka terima setelah mendaftar. Misalnya, “Daftar Sekarang dan Dapatkan Diskon 30%” jauh lebih menarik daripada hanya “Daftar Sekarang” tanpa penawaran tambahan.
CTA yang menekankan keuntungan jelas dan spesifik dapat menciptakan rasa urgensi dan memotivasi audiens untuk segera bertindak.
Contoh:
- “Beli Sekarang dan Dapatkan Gratis Ongkir!”
- “Daftar untuk Uji Coba Gratis Selama 30 Hari!”
- “Pesan Tiket Hari Ini dan Dapatkan Cashback 10%!”
3. Memanfaatkan Urgensi
CTA yang mengandung unsur urgensi cenderung lebih efektif karena dapat menciptakan FOMO (Fear of Missing Out) atau kekhawatiran bahwa mereka akan kehilangan kesempatan jika tidak segera bertindak. Ini dapat mendorong audiens untuk bertindak lebih cepat. Contoh CTA yang menggunakan urgensi termasuk: “Penawaran Terbatas, Beli Sekarang!” atau “Hanya 3 Hari Tersisa untuk Mendapatkan Diskon 50%.”
Urgensi sangat penting terutama dalam kampanye penjualan atau promosi yang memiliki batas waktu, karena dapat menciptakan dorongan psikologis untuk segera bertindak.
Contoh:
- “Pesan Sekarang, Diskon Hanya Berlaku Hingga Besok!”
- “Dapatkan Harga Spesial, Penawaran Terbatas!”
- “Diskon 50% Berakhir Hari Ini!”
4. Visual yang Menarik dan Dukungannya
CTA tidak hanya harus efektif dari segi teks, tetapi juga harus didukung oleh visual yang menarik. Tombol CTA dengan warna mencolok dan kontras tinggi, yang tetap selaras dengan desain iklan, akan lebih menonjol dan lebih mungkin untuk diklik oleh audiens. Warna, ukuran, dan posisi tombol harus dipertimbangkan untuk menarik perhatian pengguna tanpa mengganggu pengalaman visual keseluruhan.
CTA dalam Iklan Facebook: WhatsApp atau Landing Page?

Setelah memahami apa itu CTA dan elemen-elemen penting dalam pembuatannya, langkah berikutnya adalah memilih jenis CTA yang sesuai dengan tujuan iklan Anda. Di platform Facebook Ads, dua pilihan CTA yang sering digunakan adalah CTA ke WhatsApp dan CTA ke landing page.
- CTA ke WhatsApp sangat cocok untuk bisnis yang ingin mengadakan interaksi cepat dan personal dengan pelanggan. Misalnya, jika bisnis Anda sering kali melayani pertanyaan pelanggan secara langsung atau membutuhkan komunikasi dua arah, CTA ke WhatsApp adalah pilihan yang tepat. Ini memberikan rasa kedekatan dan respons yang cepat, yang bisa menjadi faktor penentu bagi pelanggan untuk membeli.
- CTA ke landing page lebih sesuai jika Anda ingin memberikan informasi lebih mendalam kepada audiens sebelum mereka membuat keputusan. Landing page dapat memberikan lebih banyak detail tentang produk, layanan, atau penawaran yang Anda promosikan, sehingga audiens memiliki semua informasi yang mereka butuhkan sebelum melakukan tindakan selanjutnya, seperti membeli atau mendaftar.
Dengan demikian, CTA adalah elemen penting dalam strategi iklan digital Anda, yang dapat menentukan tingkat keberhasilan kampanye Anda. Dengan memilih CTA yang tepat dan menyusunnya secara efektif, Anda dapat memaksimalkan hasil kampanye Facebook Ads Anda dan mendorong konversi yang lebih tinggi.
CTA WhatsApp: Cocok untuk Produk dengan Informasi Sederhana
Menggunakan CTA WhatsApp dalam iklan Facebook atau platform digital lainnya telah menjadi strategi yang efektif, terutama di negara seperti Indonesia. Di mana WhatsApp adalah aplikasi pesan instan yang paling populer. Menurut data Statista pada tahun 2022, jumlah pengguna WhatsApp di Indonesia mencapai 92 juta orang. Menjadikannya pilihan utama untuk interaksi cepat antara bisnis dan konsumen. Ini adalah alasan utama mengapa CTA ke WhatsApp menjadi semakin populer dalam strategi pemasaran digital di Indonesia. Terutama untuk bisnis yang menawarkan produk atau layanan dengan informasi yang sederhana dan mudah dipahami.
Kelebihan CTA WhatsApp
1. Biaya Iklan Lebih Murah
Salah satu keunggulan CTA ke WhatsApp adalah biaya iklan yang lebih rendah, terutama dalam hal cost-per-click (CPC). Iklan yang mengarahkan pengguna ke WhatsApp sering kali lebih murah dibandingkan iklan yang mengarahkan pengguna ke landing page. Hal ini disebabkan oleh proses interaksi yang lebih sederhana. Di mana calon pelanggan dapat langsung berkomunikasi dengan penjual tanpa melalui banyak tahapan. Dengan demikian, iklan yang mengarah ke WhatsApp bisa memberikan hasil yang lebih efisien dengan anggaran yang lebih terbatas.
2. Interaksi Langsung dan Cepat
Salah satu keunggulan besar WhatsApp adalah kemampuannya untuk memberikan interaksi langsung antara penjual dan calon pelanggan. Dalam skenario ini, komunikasi terjadi secara real-time, memungkinkan bisnis untuk memberikan jawaban instan atas pertanyaan atau kekhawatiran pelanggan. Hal ini meningkatkan pengalaman konsumen dan menciptakan rasa keterlibatan personal, yang dapat meningkatkan kepercayaan dan konversi.
- Komunikasi Dua Arah: WhatsApp memungkinkan percakapan interaktif antara bisnis dan pelanggan. Calon pelanggan dapat langsung bertanya tentang produk, promosi, atau stok barang, dan penjual dapat memberikan jawaban dengan cepat, sering kali dalam hitungan detik. Hal ini menciptakan kepercayaan instan antara pelanggan dan bisnis.
- Pengalaman yang Lebih Personal: Dengan kemampuan untuk melakukan percakapan langsung, WhatsApp membuat pelanggan merasa lebih diperhatikan. Respon yang personal dan cepat sering kali menjadi alasan pelanggan merasa lebih nyaman bertransaksi. Terutama ketika ada diskusi tentang kebutuhan spesifik mereka.
3. Cocok untuk Produk dengan Informasi Sederhana
CTA ke WhatsApp sangat cocok jika produk atau layanan Anda mudah dijelaskan dalam beberapa pesan singkat. Produk-produk seperti fashion, makanan, atau barang-barang kebutuhan sehari-hari sering kali tidak memerlukan penjelasan mendalam. Dapat dijelaskan dalam percakapan singkat melalui WhatsApp. Penggunaan CTA ini sangat efisien untuk produk atau layanan dengan keputusan pembelian yang cepat dan berulang. Di mana calon pelanggan dapat langsung mengambil tindakan setelah mendapatkan informasi dasar.
- Contoh Produk dengan Informasi Sederhana. Produk seperti pakaian, aksesori, makanan, atau layanan seperti pemesanan restoran dan perawatan kecantikan adalah contoh-contoh yang sempurna untuk CTA ke WhatsApp. Produk-produk ini sering kali memerlukan interaksi singkat, seperti menanyakan stok, varian warna. Atau ketersediaan jasa di waktu tertentu, sebelum pelanggan memutuskan untuk membeli.
- Proses Pembelian yang Sederhana. Untuk produk atau layanan yang tidak memerlukan penjelasan panjang atau detail yang rumit. CTA ke WhatsApp memberikan pengalaman yang cepat dan tanpa hambatan bagi pelanggan. Memungkinkan mereka untuk segera menyelesaikan transaksi tanpa perlu membaca informasi tambahan di website atau landing page.
Kekurangan CTA WhatsApp
1. Lead Kurang Berkualitas
Salah satu kelemahan dari CTA ke WhatsApp adalah kemungkinan mendapatkan lead yang kurang berkualitas. Karena calon pelanggan belum mendapatkan banyak informasi sebelum menghubungi Anda, mereka mungkin belum siap untuk membeli. Lead yang datang melalui WhatsApp bisa saja hanya berinteraksi untuk bertanya-tanya tanpa niat kuat untuk melakukan pembelian. Sehingga tingkat konversinya lebih rendah dibandingkan dengan lead yang datang melalui landing page. Di mana informasi produk atau layanan sudah lebih lengkap.
- Kualitas Lead yang Tidak Konsisten. Dengan CTA ke WhatsApp, banyak pengguna yang hanya ingin tahu lebih lanjut tanpa niat jelas untuk membeli. Hal ini membuat tim penjualan atau customer service harus lebih bekerja keras untuk menyaring lead yang benar-benar potensial dan siap untuk bertransaksi.
- Waktu dan Sumber Daya yang Diperlukan. Karena banyaknya pertanyaan yang mungkin tidak relevan atau hanya sekadar iseng. Bisnis bisa menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya dalam melayani calon pelanggan yang tidak siap membeli, sehingga produktivitas customer service atau sales team bisa menurun.
2. Pekerjaan Customer Service Lebih Berat
Karena sifat interaksi melalui WhatsApp yang manual dan membutuhkan tanggapan real-time, beban kerja tim customer service bisa menjadi lebih berat. Setiap pertanyaan harus dijawab satu per satu, dan banyaknya interaksi langsung bisa memakan waktu dan tenaga yang besar dari tim customer service, terutama jika volume pertanyaan dari calon pelanggan cukup tinggi.
- Interaksi Manual: Berbeda dengan landing page yang dapat secara otomatis memberikan informasi lengkap melalui konten yang sudah disusun, WhatsApp memerlukan tanggapan manual untuk setiap pertanyaan yang diajukan oleh calon pelanggan. Ini bisa sangat menyita waktu, terutama jika banyak pertanyaan yang sebenarnya bisa dijawab melalui halaman FAQ atau landing page.
- Tim yang Kewalahan: Jika volume pesan WhatsApp terlalu tinggi, tim customer service bisa kewalahan dalam menangani semua pertanyaan dalam waktu singkat. Hal ini bisa mengakibatkan penundaan dalam merespon pesan, yang pada akhirnya bisa menyebabkan calon pelanggan kehilangan minat atau merasa tidak terlayani dengan baik.
Menggunakan CTA ke WhatsApp memang sangat efektif untuk bisnis yang berorientasi pada interaksi cepat dan personal, serta produk yang sederhana dan tidak memerlukan penjelasan panjang. Namun, kekurangan seperti lead yang kurang berkualitas dan beban kerja customer service yang lebih berat perlu dipertimbangkan, terutama jika bisnis Anda menghadapi volume interaksi yang tinggi. Memilih CTA yang tepat sangat tergantung pada jenis produk, tujuan bisnis, dan karakteristik audiens yang ingin Anda targetkan.
CTA Landing Page: Cocok untuk Produk dengan Informasi Mendalam
Dalam konteks digital marketing, CTA yang mengarahkan ke landing page sangat efektif untuk produk atau layanan yang lebih kompleks dan memerlukan penjelasan lebih mendalam. Landing page dirancang untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif kepada calon pelanggan sebelum mereka mengambil keputusan untuk membeli atau berlangganan. Dengan CTA yang diarahkan ke landing page, Anda memiliki kontrol penuh untuk menyampaikan pesan, memperkenalkan produk, menjelaskan manfaat, hingga memberikan bukti sosial (testimoni) yang dapat memperkuat keputusan calon pelanggan.
Menurut sebuah studi oleh Unbounce, landing page dengan CTA yang dirancang dengan baik memiliki tingkat konversi rata-rata sebesar 9,7%, yang lebih tinggi dibandingkan metode lain. Ini menunjukkan bahwa landing page merupakan alat yang efektif dalam mendorong tindakan dari audiens yang sudah teredukasi dengan baik mengenai produk atau layanan Anda.
Kelebihan CTA Landing Page
1. Lead Berkualitas Lebih Tinggi
Salah satu keunggulan terbesar dari CTA yang mengarahkan calon pelanggan ke landing page adalah kualitas lead yang lebih baik. Landing page biasanya berisi informasi lengkap mengenai produk atau layanan, termasuk fitur, manfaat, harga, dan berbagai detail lainnya yang membantu audiens memahami apa yang mereka tawarkan. Dengan demikian, lead yang datang melalui landing page cenderung lebih siap untuk membeli karena mereka sudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan sebelum menghubungi tim penjualan atau customer service.
- Mengapa Lead Berkualitas Lebih Tinggi? Karena calon pelanggan sudah melewati proses edukasi yang lebih mendalam melalui konten di landing page, mereka cenderung sudah siap untuk mengambil langkah berikutnya. Ini mengurangi risiko mendapatkan lead yang hanya iseng atau belum cukup paham tentang produk, sehingga lebih mungkin menghasilkan konversi yang nyata.
- Fokus pada Lead yang Potensial: Karena calon pelanggan sudah memahami produk dengan lebih baik, mereka juga cenderung memiliki niat yang lebih kuat untuk membeli, sehingga memperbesar peluang penjualan. Selain itu, pertanyaan yang muncul biasanya lebih spesifik, yang memudahkan tim penjualan atau customer service untuk merespons dengan tepat.
2. Cocok untuk Produk dengan Informasi Kompleks
CTA yang mengarahkan ke landing page sangat ideal untuk produk atau layanan yang kompleks atau memerlukan penjelasan mendetail. Jika produk atau layanan Anda memiliki banyak fitur, varian, atau memerlukan pemahaman khusus dari calon pelanggan, landing page adalah tempat yang tepat untuk menyajikan informasi tersebut. Penjelasan rinci tentang cara kerja produk, fitur, manfaat, hingga bukti testimoni atau studi kasus dapat disajikan secara sistematis di landing page, yang akan membantu calon pelanggan memahami nilai produk sebelum mereka membuat keputusan.
- Contoh Produk dengan Informasi Kompleks: Layanan konsultasi, produk teknologi, software, dan layanan bisnis sering kali memerlukan penjelasan mendalam mengenai fitur, paket layanan, harga, atau bahkan studi kasus yang relevan. Dengan landing page, Anda dapat membahas detail-detail ini secara terperinci tanpa batasan, sehingga calon pelanggan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi.
- Meminimalkan Keraguan: Dengan memberikan informasi yang lebih lengkap di landing page, Anda juga bisa mengatasi keraguan atau pertanyaan umum yang mungkin muncul di benak calon pelanggan. Misalnya, dengan memasukkan testimoni, review, atau demo produk langsung di landing page, Anda bisa meyakinkan calon pelanggan untuk segera mengambil tindakan.
3. Pekerjaan Customer Service Lebih Mudah
Ketika calon pelanggan datang dari landing page, mereka sudah diberi informasi yang cukup lengkap, sehingga pertanyaan yang mereka ajukan biasanya lebih spesifik. Hal ini membuat pekerjaan tim customer service menjadi lebih mudah karena mereka hanya perlu menjawab pertanyaan lanjutan, bukan memulai dari awal menjelaskan produk. Selain itu, karena calon pelanggan sudah lebih siap, interaksi cenderung lebih efektif dan langsung menuju pembelian atau keputusan final.
- Pertanyaan yang Lebih Terkualifikasi: Calon pelanggan yang datang dari landing page biasanya akan mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik, seperti cara kerja produk atau penyesuaian produk untuk kebutuhan mereka. Ini berbeda dengan calon pelanggan dari WhatsApp, yang sering kali menanyakan informasi dasar yang sudah tersedia di landing page.
- Efisiensi Tim Customer Service: Dengan lead yang lebih teredukasi, tim customer service dapat bekerja lebih efisien dan menghemat waktu. Mereka bisa langsung menangani pertanyaan yang lebih spesifik dan fokus pada lead yang paling potensial, sehingga meningkatkan produktivitas tim secara keseluruhan.
Kekurangan CTA Landing Page
1. Biaya Iklan Lebih Tinggi
Salah satu kekurangan dari CTA ke landing page adalah biaya iklan yang lebih tinggi, terutama dalam hal cost per lead (CPL). Karena konversi di landing page memerlukan lebih banyak langkah, platform iklan seperti Facebook atau Google Ads sering kali menagih lebih mahal untuk setiap lead yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa landing page memerlukan interaksi yang lebih lama dan lebih mendalam, sehingga meningkatkan biaya per lead dibandingkan dengan CTA ke WhatsApp yang prosesnya lebih cepat dan sederhana.
- Mengapa Biaya Lebih Tinggi? Platform iklan seperti Facebook atau Google Ads sering menilai jumlah klik dan durasi interaksi. Semakin lama interaksi yang diperlukan untuk mencapai konversi, semakin tinggi biaya yang dikeluarkan. Selain itu, proses konversi yang lebih kompleks berarti bahwa jumlah calon pelanggan yang jatuh di setiap langkah juga lebih tinggi, sehingga biaya untuk mencapai konversi akhir menjadi lebih besar.
- Perbedaan CPL (Cost per Lead): Dibandingkan dengan CTA ke WhatsApp yang biasanya memiliki CPL lebih rendah, CTA ke landing page bisa memiliki CPL yang 20-40% lebih tinggi, terutama jika landing page memerlukan waktu lama untuk memuat atau terlalu banyak informasi yang harus diproses calon pelanggan.
2. Proses yang Lebih Lama
Landing page memerlukan lebih banyak langkah bagi calon pelanggan untuk menyelesaikan pembelian atau tindakan lainnya. Mereka harus terlebih dahulu membaca informasi yang disajikan, kemudian mengisi formulir atau mengeklik CTA di landing page. Jika landing page tidak dirancang dengan baik—misalnya terlalu lambat memuat, kurang jelas dalam penyajian informasi, atau tidak menarik—hal ini dapat menyebabkan tingkat drop-off yang tinggi di mana calon pelanggan meninggalkan halaman sebelum mengambil tindakan.
- Tantangan dalam Desain Landing Page: Untuk memastikan konversi yang baik, landing page harus dirancang dengan navigasi yang jelas, konten yang mudah dipahami, dan desain yang menarik. Jika tidak, calon pelanggan bisa merasa bosan atau kehilangan minat sebelum mereka mencapai akhir proses.
- Proses yang Membutuhkan Kesabaran: Tidak semua calon pelanggan memiliki waktu atau kesabaran untuk membaca informasi panjang di landing page. Jika produk atau layanan Anda terlalu kompleks dan memerlukan penjelasan yang mendetail, ada risiko calon pelanggan akan merasa kewalahan atau terlalu banyak informasi, sehingga mereka meninggalkan landing page sebelum mengambil tindakan.
Memilih CTA yang mengarah ke landing page sangat berguna untuk produk atau layanan yang membutuhkan penjelasan mendalam dan informasi yang komprehensif. Namun, biaya iklan yang lebih tinggi dan proses konversi yang lebih panjang perlu diperhatikan, terutama jika landing page tidak dioptimalkan dengan baik. Kelebihan seperti lead berkualitas dan kemudahan customer service bisa menjadi daya tarik utama, terutama untuk produk yang lebih kompleks.
CTA WhatsApp vs Landing Page: Lebih Bagus yang Mana?
Memilih antara CTA WhatsApp atau landing page merupakan keputusan yang krusial dalam strategi pemasaran digital Anda. Setiap opsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang harus dipertimbangkan berdasarkan jenis produk yang Anda jual, audiens target, serta tujuan kampanye iklan Anda. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang kedua opsi ini untuk membantu Anda menentukan mana yang lebih cocok untuk kebutuhan bisnis Anda.
1. Menentukan Jenis Produk
Salah satu faktor utama yang memengaruhi pemilihan antara CTA WhatsApp dan landing page adalah kompleksitas produk yang Anda tawarkan.
- Produk Sederhana: Jika Anda menjual produk yang sederhana dan mudah dipahami, seperti aksesori fashion, barang sehari-hari, atau makanan siap saji, menggunakan CTA WhatsApp mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Dengan CTA ini, calon pelanggan dapat dengan cepat menghubungi Anda untuk menanyakan informasi lebih lanjut, melakukan pemesanan, atau bahkan mendapatkan penawaran khusus secara langsung. Kecepatan dan kemudahan komunikasi yang ditawarkan WhatsApp dapat mendorong keputusan pembelian yang lebih cepat.
- Produk Kompleks: Di sisi lain, jika Anda menawarkan produk atau layanan yang lebih kompleks, seperti perangkat lunak, layanan konsultasi, atau barang teknis, maka CTA landing page akan lebih efektif. Landing page memungkinkan Anda untuk menyampaikan informasi lebih mendalam, menjelaskan fitur dan manfaat, serta menjawab potensi pertanyaan yang mungkin dimiliki oleh calon pelanggan. Ini membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang produk, sehingga calon pelanggan lebih siap untuk mengambil keputusan.
2. Analisis Biaya dan Konversi
Salah satu pertimbangan penting lainnya dalam memilih CTA adalah biaya iklan dan tingkat konversi yang diharapkan dari masing-masing opsi.
- Biaya Lebih Rendah dengan CTA WhatsApp: Kampanye yang menggunakan CTA WhatsApp cenderung memiliki cost-per-click (CPC) yang lebih rendah. Iklan ini biasanya lebih sederhana, memerlukan lebih sedikit langkah bagi calon pelanggan untuk berinteraksi, sehingga dapat menghasilkan lebih banyak klik dengan biaya yang lebih terjangkau. Namun, meskipun biaya lebih rendah, Anda mungkin mendapatkan lead yang kurang berkualitas jika calon pelanggan tidak memiliki informasi yang cukup sebelum menghubungi Anda.
- Tingkat Konversi Lebih Tinggi dengan Landing Page: Di sisi lain, meskipun biaya untuk iklan yang mengarahkan ke landing page mungkin lebih tinggi, tingkat konversi juga bisa lebih baik untuk produk yang kompleks. Data dari Facebook Business menunjukkan bahwa kampanye dengan CTA landing page menghasilkan konversi yang lebih tinggi, karena calon pelanggan mendapatkan informasi lengkap yang membantu mereka dalam membuat keputusan. Investasi yang lebih besar dalam iklan ini sering kali sebanding dengan peningkatan dalam penjualan yang dihasilkan.
3. Interaksi dan Pengalaman Pelanggan
Pengalaman interaksi pelanggan dengan bisnis Anda juga menjadi pertimbangan penting.
- Interaksi Langsung dengan WhatsApp: Dengan CTA WhatsApp, Anda memberikan kesempatan kepada calon pelanggan untuk berkomunikasi langsung dengan tim penjualan atau customer service. Ini menciptakan pengalaman yang lebih personal dan responsif, di mana pelanggan merasa lebih terlibat dan didengar. Hal ini juga dapat memperkuat hubungan pelanggan dan meningkatkan loyalitas, karena interaksi yang cepat dan efisien dapat memberikan rasa percaya diri kepada pelanggan.
- Informasi yang Komprehensif di Landing Page: Sementara itu, CTA yang mengarah ke landing page memungkinkan Anda untuk memberikan informasi yang lebih mendalam, memberikan pengalaman pengguna yang terstruktur. Hal ini sangat penting untuk produk yang memerlukan pemahaman yang lebih kompleks. Pelanggan dapat mengakses semua informasi yang mereka butuhkan tanpa harus menunggu respon dari customer service, yang dapat mempercepat proses pengambilan keputusan.
4. Kesimpulan: Pilih yang Sesuai dengan Strategi Anda
Dalam kesimpulannya, pilihan antara CTA WhatsApp atau landing page harus disesuaikan dengan jenis produk, strategi pemasaran, dan tujuan bisnis Anda. Jika produk Anda sederhana dan memerlukan interaksi cepat, maka CTA WhatsApp adalah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda menawarkan produk yang kompleks dan membutuhkan edukasi yang lebih mendalam, CTA ke landing page akan memberikan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
Mengevaluasi audiens target Anda dan mengukur hasil dari setiap kampanye juga penting untuk menyesuaikan strategi Anda. Setiap bisnis memiliki keunikan tersendiri, dan dengan memahami kekuatan masing-masing CTA, Anda dapat memaksimalkan hasil dari kampanye iklan Anda.
Bergabung dengan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager di AMD Academy
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang strategi memilih CTA yang tepat untuk kampanye Facebook Ads Anda, bergabunglah dengan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager di AMD Academy. Di sini, Anda akan belajar berbagai aspek penting digital marketing, termasuk bagaimana mengoptimalkan Facebook Ads, memilih CTA yang paling efektif, serta teknik-teknik lain yang dapat meningkatkan performa kampanye Anda.
Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager dirancang untuk membantu Anda meningkatkan keterampilan digital marketing secara profesional, sekaligus memberikan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP yang diakui secara nasional. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk belajar dari para ahli dan mendapatkan keuntungan kompetitif di dunia digital marketing!
Modul Pelatihan dan Sertifikasi Digital Marketing Manager Berdasarkan SKKNI

Di AMD Academy, kami menawarkan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager dengan modul-modul mendalam yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) serta standar internasional. Program ini bertujuan untuk membekali para profesional dengan keterampilan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri, mulai dari perencanaan iklan hingga manajemen proyek. Berikut adalah rincian modul-modul yang diajarkan:
1. Membuat Perencanaan Periklanan
(Berdasarkan SKKNI Periklanan Nomor 351 Tahun 2014)
Modul ini memberikan pelatihan menyeluruh dalam menyusun perencanaan iklan yang efektif. Proses perencanaan yang baik dimulai dengan riset pasar yang mendalam, analisis target audiens, dan pengembangan strategi yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis. Peserta akan belajar cara merancang kampanye periklanan berbasis data, yang memastikan pesan mencapai target audiens dengan tepat. Dengan acuan SKKNI, peserta dapat menghasilkan perencanaan iklan yang sesuai dengan standar industri Indonesia, sehingga lebih siap menghadapi dinamika periklanan digital yang terus berkembang.
2. Merancang Strategi Kreatif dan Pembuatan Iklan
(Berdasarkan SKKNI Periklanan Nomor 351 Tahun 2014)
Strategi kreatif adalah kunci dari kampanye iklan yang sukses. Dalam modul ini, peserta diajarkan cara mengembangkan konsep kreatif yang menarik dan tepat sasaran. Dengan keterampilan dalam merancang konsep, visual, dan naskah iklan yang menarik, peserta mampu menghasilkan iklan yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga efektif dalam mencapai tujuan pemasaran. Pelatihan ini memberikan wawasan mendalam tentang cara menyelaraskan kreativitas dengan objektif bisnis.
3. Merancang Strategi dan Pembelian Media
(Berdasarkan SKKNI Periklanan Nomor 351 Tahun 2014)
Peserta akan belajar cara merancang strategi media yang komprehensif, termasuk pemilihan platform yang paling sesuai untuk audiens target dan pengoptimalan anggaran iklan untuk hasil maksimal. Pelatihan ini memastikan peserta memahami strategi pembelian media, mulai dari negosiasi hingga pengalokasian anggaran yang tepat. Dengan SKKNI sebagai panduan, peserta akan menjadi ahli dalam mengelola media yang sesuai dengan kebutuhan kampanye, baik untuk platform tradisional maupun digital.
4. Membuat Laporan Tertulis
(Berdasarkan SKKNI TIK Nomor 01 Tahun 2019)
Pembuatan laporan tertulis adalah bagian penting dari setiap proyek pemasaran digital. Modul ini melatih peserta dalam menyusun laporan kampanye yang komprehensif dan mudah dipahami oleh klien. Berbasis pada SKKNI TIK Nomor 01 Tahun 2019, peserta akan mempelajari teknik penyajian data kampanye, analisis hasil, serta memberikan rekomendasi berdasarkan performa kampanye. Laporan ini menjadi alat penting dalam mengevaluasi kesuksesan dan area yang perlu diperbaiki pada kampanye berikutnya.
5. Mengelola Jadwal Waktu Proyek
Proyek pemasaran digital sering kali melibatkan berbagai tim dan sumber daya, sehingga pengelolaan waktu menjadi kunci keberhasilan. Peserta dilatih untuk memastikan setiap bagian proyek berjalan sesuai rencana dan diselesaikan tepat waktu. Sehingga kampanye dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
6. Mengelola Biaya Proyek
Pengelolaan anggaran adalah tantangan tersendiri dalam proyek pemasaran digital. Modul ini mengajarkan cara merencanakan dan mengendalikan biaya agar proyek tetap dalam anggaran yang ditetapkan. Peserta akan mempelajari teknik budgeting yang efektif, alokasi biaya yang bijaksana. Serta evaluasi anggaran secara berkala untuk memastikan proyek berjalan optimal dan memberikan ROI yang diharapkan.
7. Mengelola Sumber Daya Manusia Proyek
Proyek pemasaran digital sering melibatkan berbagai tim dengan keahlian yang berbeda. Modul ini memberikan pelatihan dalam manajemen sumber daya manusia proyek. Memastikan peserta mampu mengatur peran dan tanggung jawab anggota tim, menjaga komunikasi yang baik, dan memotivasi setiap individu untuk bekerja sesuai dengan target proyek. Peserta akan dilatih untuk memimpin tim secara efisien dan mengatasi konflik atau hambatan yang mungkin muncul selama proyek berlangsung.
8. Mengelola Hubungan dengan Klien
Hubungan yang baik dengan klien adalah kunci sukses dalam industri pemasaran digital. Dalam modul ini, peserta akan belajar cara membangun hubungan profesional yang solid dengan klien. Mulai dari presentasi hasil kerja, menerima masukan, hingga menangani konflik atau masalah yang mungkin timbul. Pengelolaan hubungan ini memastikan klien merasa puas dengan hasil yang diberikan, serta membangun kepercayaan jangka panjang.
Dengan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP yang berpedoman pada SKKNI dan standar nasional, AMD Academy memastikan bahwa peserta Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager siap menghadapi tantangan dalam industri digital. Program ini memberikan kompetensi komprehensif untuk menguasai berbagai aspek digital marketing, mulai dari perencanaan iklan hingga manajemen proyek.
Bergabunglah sekarang dengan Pelatihan dan Sertifikasi Digital Marketing Manager dari AMD Academy. Kuasai keterampilan yang Anda butuhkan untuk menjadi pemimpin dalam industri pemasaran digital. Program ini tidak hanya memberikan sertifikasi dari BNSP yang diakui secara nasional. Tetapi juga memastikan Anda memiliki keahlian yang relevan dan kompetitif di dunia profesional. Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager memberikan landasan yang kuat untuk mengembangkan karir Anda di dunia digital marketing yang terus berkembang pesat.
Kuasai Skill Digital Marketing Manager di Pelatihan dan Sertifikasi Digital Marketing Manager Bersama AMD Academy
Sebagai pemimpin dalam penyedia pelatihan profesional di bidang pemasaran digital, AMD Academy berkomitmen untuk memberikan pelatihan yang berfokus pada keterampilan praktis dan relevansi industri. Program Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager dirancang untuk mempersiapkan peserta menjadi ahli dalam mengelola seluruh aspek kampanye digital. Mulai dari perencanaan hingga eksekusi.
Anda akan belajar dari para profesional yang telah berpengalaman di industri ini dan mendapatkan akses ke materi yang selalu diperbarui sesuai dengan tren terbaru. Program ini juga memberikan akses ke berbagai tools digital marketing yang digunakan oleh para pemasar top di dunia. Sehingga Anda bisa langsung mempraktikkan apa yang telah dipelajari.
Jika Anda ingin menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam dunia pemasaran digital yang kompetitif, inilah saatnya untuk bergabung dengan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager. Dapatkan keunggulan kompetitif dan kualifikasi yang diakui secara nasional dan internasional dengan sertifikasi BNSP. Jangan tunda lagi, tingkatkan karir Anda bersama AMD Academy melalui Pelatihan dan Sertifikasi BNSP sekarang juga!
Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager adalah langkah tepat untuk memastikan Anda siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di dunia digital marketing. Kunjungi Website AMD Academy. Ikuti kami di Instagram @amd.academy sekarang untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran dan jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan sertifikasi nasional yang diakui!
Segera daftarkan diri Anda di Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Digital Marketing Manager dengan mengunjungi amdacademy.id. Dapatkan pengetahuan berharga dan jadilah Digital Marketing Manager yang handal! Hubungi kami di sini!
Author: Sesario Kevin Putratama (DTS Batch 7)
Toppp
bagus
Mantap min aku udh daftar
thanks min, informasinya sangat informatif
Mantap
thanks min informasinya usefull poll