Pelatihan dan Sertifikasi BNSP – AMD Academy

Pentingnya Psychological Pricing dalam Meningkatkan Penjualan Anda

Pentingnya Psychological Pricing dalam Meningkatkan Penjualan Anda

Pengambilan keputusan pembelian tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional semata. Faktanya, ada banyak aspek psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen, salah satunya adalah harga. Psychological pricing, atau penetapan harga berdasarkan aspek psikologis, telah terbukti menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan penjualan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya psychological pricing dan bagaimana penerapannya dapat membantu Anda menggaet pelanggan dan meningkatkan pendapatan bisnis Anda.

 

Apa itu Psychological Pricing?

Pentingnya Psychological Pricing

Pengambilan keputusan pembelian tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional semata. Faktanya, ada banyak aspek psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen, salah satunya adalah harga. Psychological pricing, atau penetapan harga berdasarkan aspek psikologis, telah terbukti menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan penjualan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya psychological pricing dan bagaimana penerapannya dapat membantu Anda menggaet pelanggan dan meningkatkan pendapatan bisnis Anda.

 

Manfaat Penerapan Psychological Pricing

Strategi penetapan harga psikologis atau psychological pricing dapat memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Berikut adalah penjelasan detail mengenai manfaat penerapan strategi ini:

  • Meningkatkan Sales Growth atau Angka Penjualan

    Penerapan psychological pricing dapat berkontribusi dalam meningkatkan sales growth atau angka penjualan perusahaan. Dengan menggunakan taktik seperti harga berakhir dengan angka 9 (misalnya Rp99.000), konsumen cenderung mempersepsikan harga tersebut sebagai lebih terjangkau dan lebih murah. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan meningkatkan jumlah produk yang terjual.

  • Menarik Lebih Banyak Sales Lead atau Prospek untuk Membeli

    Strategi psychological pricing juga dapat menarik lebih banyak sales lead atau prospek untuk membeli produk perusahaan. Konsumen sering kali tertarik dengan penawaran yang terlihat menguntungkan secara finansial. Dengan menonjolkan harga diskon atau penawaran spesial, perusahaan dapat memikat minat calon pembeli dan mendorong mereka untuk melanjutkan ke proses pembelian.

  • Meningkatkan Conversion Rate

    Salah satu manfaat penting dari psychological pricing adalah meningkatkan conversion rate atau tingkat konversi. Dengan menciptakan persepsi bahwa harga produk jauh lebih murah, konsumen lebih cenderung untuk melakukan pembelian. Mereka merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang lebih baik dan kesepakatan yang menguntungkan. Hal ini dapat meningkatkan tingkat konversi prospek menjadi pembeli aktif.

  • Membantu dalam Proses Product Positioning

    Psychological pricing juga dapat membantu dalam proses product positioning atau penempatan produk di pasar. Dengan menetapkan harga yang sesuai dengan segmen target dan tujuan bisnis, perusahaan dapat membentuk citra produk yang diinginkan di benak konsumen. Misalnya, dengan menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi daripada pesaing, perusahaan dapat menciptakan persepsi bahwa produk mereka memiliki kualitas yang lebih baik.

  • Meningkatkan Daya Saing di Pasar

    Penerapan psychological pricing menjadi salah satu upaya untuk memenangkan persaingan dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar. Dengan menggunakan taktik seperti harga diskon, penawaran bundle, atau pembelian dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan harga khusus, perusahaan dapat menarik perhatian konsumen dan menciptakan keunggulan kompetitif. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar dan menarik pelanggan dari pesaing.

  • Membuat Produk Tampak Lebih Unggul Ketimbang Kompetitor

    Dengan menerapkan psychological pricing dengan tepat, perusahaan dapat menciptakan persepsi bahwa produk mereka lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor. Misalnya, dengan menawarkan harga yang sedikit lebih tinggi namun memberikan nilai tambahan atau fitur yang lebih baik, konsumen akan melihat produk sebagai pilihan yang lebih premium dan superior. Hal ini membantu perusahaan untuk membedakan diri dari pesaing dan meningkatkan citra produk di mata konsumen.

Baca juga : Cara Monetisasi Tiktok: Bukan Sekedar Hiburan Tapi Bisa Cuan!

Jenis-Jenis Psychological Pricing

Pentingnya Psychological Pricing

Menurut Shopify, terdapat beberapa jenis strategi penetapan harga berdasarkan aspek psikologis. Berikut ini adalah beberapa jenis psychological pricing:

  • Daya Tarik Harga (Price charm)

    Trik daya tarik harga ini menciptakan ilusi pada konsumen bahwa harga suatu produk lebih murah daripada harga sebenarnya. Salah satu contoh yang sering ditemui adalah ketika penjual menetapkan harga Rp15.999. Sebagai calon pembeli, kita secara otomatis akan cenderung membulatkan harga tersebut menjadi Rp15.000, bukan Rp16.000. Penggunaan angka 9 juga sering digunakan dengan tujuan yang sama. Misalnya, harga pisau A, B, dan C berturut-turut adalah 19.000, 29.000, dan 49.000.

  • Batasan Waktu (Time constraint)

    “Hari ini saja! Rp100.000 untuk 3 piring” atau “Sisa 25 menit! Flash sale sepatu model X Rp350.000.” Mungkin Anda sering melihat copywriting iklan seperti itu, bukan? Strategi ini efektif untuk menimbulkan rasa mendesak di benak konsumen sehingga mereka segera memutuskan untuk membeli sebelum kesempatan tersebut terlewatkan.

  • Perhitungan (Innumeracy)

    Jenis psychological pricing selanjutnya adalah perhitungan atau innumeracy. Daripada memberikan harga secara jelas, penjual lebih suka membuat konsumen melakukan perhitungan sendiri. “Beli 1 gratis 1” atau “Beli 3 diskon 50%.” Tujuannya adalah agar konsumen merasa bahwa mereka mendapatkan penawaran yang menggiurkan, padahal sebenarnya membeli 1 gratis 1 sama saja dengan membeli dua produk tersebut secara terpisah atau hanya memiliki selisih harga yang tidak terlalu signifikan.

  • Tampilan Harga (Price display

    Tahukah Anda bahwa hal sekecil pemilihan font atau tampilan harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian? Perhatikan contoh daftar harga berikut, apakah Anda merasakan perbedaan di antara kedua pilihan harga tersebut? “Rp12.000” dan “Rp12.000,00” atau “50.000” dan “Rp50.000.” Menurut riset yang dikutip oleh Shopify, konsumen di Amerika merasa bahwa penghapusan angka ,00 di belakang menciptakan ilusi bahwa harga tersebut lebih murah dibandingkan ketika penjual menambahkan angka ,00. Alasannya sederhana, karena tampilan harga yang lebih pendek.

  • Bias Harga Tetap (Flat rate bias)

    Bias harga tetap adalah preferensi konsumen untuk membayar harga tetap daripada harga produk yang berdasarkan penggunaan, meskipun lebih mahal. Contohnya adalah membeli kuota unlimited seharga Rp300.000/bulan dibandingkan dengan harga kuota Rp20.000/1 GB, atau membeli paket makanan burger, kentang, dan minuman seharga Rp100.000 daripada membeli menu a la carte sesuai kebutuhan. Penetapan harga seperti ini dapat menciptakan rasa kepastian dan kestabilan yang lebih baik di benak konsumen.

Baca Juga : Cara Monetisasi Tiktok: Bukan Sekedar Hiburan Tapi Bisa Cuan!

Dengan memahami berbagai pentingnya psychological pricing ini, Anda dapat mengoptimalkan strategi penetapan harga Anda untuk meningkatkan daya tarik produk, mempengaruhi persepsi konsumen, dan mengoptimalkan penjualan.  Jika Anda tertarik mempelajari strategi digital marketing organik lainnya yang dapat Anda implementasikan pada sosial media Anda, Anda dapat mengikuti pelatihan di AMD Academy, Penyelenggara Pelatihan Digital Marketing dan Sertifikasi Digital Marketing BNSP. Yuk, daftar pelatihannya dengan menghubungi Whatsapp kami di sini atau kunjungi Instagram official kami di @amd.academy untuk info lainnya.  Anda juga dapat menambah insight Anda dengan berbagai artikel menarik dan bermanfaat lainnya di Jasa Konsultan It.

Content Writer : Chaterine Aritonang (DTS Batch 3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *