
Pelatihan dan Sertifikasi BNSP — Data telah menjadi salah satu aset terpenting bagi bisnis, bahkan dianggap sebagai “minyak baru.” Setiap detik, data dihasilkan dalam jumlah yang sangat besar, mulai dari interaksi pengguna di media sosial hingga transaksi e-commerce. Dengan meningkatnya volume data, pemahaman tentang cara mengelola dan menganalisisnya telah menjadi kunci utama dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan strategis. Banyak perusahaan kini menyadari bahwa analisis data yang tepat dapat memberikan keunggulan kompetitif. Analisis data juga membantu mereka memahami perilaku konsumen, serta meningkatkan efisiensi operasional.
Namun, meskipun pentingnya pengelolaan data semakin diakui, masih banyak individu dan organisasi yang mengalami kebingungan mengenai istilah-istilah terkait. Terutama antara data science dan data scientist. Banyak orang menganggap kedua istilah ini sama, padahal keduanya memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam ekosistem data. Ketidaktahuan ini sering mengakibatkan kesalahan dalam penempatan tenaga kerja. Seringnya perusahaan mengharapkan hasil dari seorang data scientist tanpa memahami bahwa peran tersebut memerlukan keterampilan yang lebih mendalam daripada sekadar analisis data.
Di artikel ini, kita akan membahas secara rinci perbedaan antara data science dan data scientist. Selain itu juga bagaimana Anda dapat menjadi ahli di bidang data melalui Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Data Science di AMD Academy.
Memahami Data Science: Konsep Dasar dan Lingkup Pekerjaannya
Data Science adalah disiplin interdisipliner yang mengintegrasikan statistik, analisis data, pemrograman, dan ilmu komputer untuk mengekstrak wawasan yang berarti dari data. Data science berfungsi sebagai jembatan antara data mentah dan keputusan yang cerdas. Proses ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengumpulan data, pembersihan, eksplorasi, analisis, hingga interpretasi hasil. Setiap langkah dalam proses ini sangat penting. Memastikan bahwa data yang dihasilkan akurat, relevan, dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.
Pada tahap pengumpulan data, teknik dan alat yang berbeda digunakan untuk mengakses data dari sumber yang beragam. Seperti database SQL, NoSQL, API, serta data tidak terstruktur dari media sosial dan perangkat IoT. Setelah data terkumpul, proses pembersihan menjadi kunci untuk memastikan bahwa data tersebut siap untuk analisis. Ini termasuk penghapusan outlier, penanganan nilai hilang, dan transformasi variabel.
Setelah data siap, data scientists menerapkan teknik analisis canggih. Termasuk machine learning dan algoritma statistik, untuk mengidentifikasi pola, membuat prediksi, dan memberikan rekomendasi berdasarkan data yang tersedia. Algoritma seperti regresi, decision trees, dan neural networks memungkinkan pengembangan model prediktif. Salah satu tantangan terbesar adalah menangani data yang tidak terstruktur, seperti teks dan gambar. Di sinilah teknik pemrosesan bahasa alami dan pengolahan citra digunakan untuk mengekstraksi informasi yang relevan.
Hasil dari analisis ini sangat berharga bagi pengambilan keputusan bisnis yang strategis. Dengan menggunakan data science, organisasi dapat meramalkan tren pasar, menilai risiko, dan meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, perusahaan e-commerce dapat memanfaatkan analisis data untuk memahami perilaku pelanggan, meningkatkan pengalaman pengguna, dan merancang kampanye pemasaran yang lebih efektif. Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang data science bukan hanya meningkatkan kemampuan analisis tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar yang semakin kompleks.
Cakupan dari Data Science
Dalam dunia yang semakin dipenuhi oleh informasi, pemahaman mendalam tentang cakupan data science menjadi sangat penting bagi para profesional di berbagai industri. Dari pengolahan data hingga machine learning, setiap aspek memiliki peran krusial dalam mengubah data mentah menjadi wawasan berharga yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Mari kita telusuri lebih dalam setiap area dalam cakupan data science untuk memahami bagaimana mereka saling berhubungan dan berkontribusi dalam menciptakan nilai bagi organisasi.
1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah langkah awal yang krusial dalam data science. Proses ini mencakup pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti database relasional, file CSV, API, dan perangkat IoT. Data mentah sering kali tidak terstruktur dan mengandung banyak kesalahan. Oleh karena itu, langkah pembersihan sangat penting. Ini meliputi identifikasi dan penghapusan duplikasi, penanganan nilai hilang, serta transformasi data menjadi format yang sesuai untuk analisis. Sebagai contoh, data yang tidak konsisten dalam format tanggal atau nilai numerik perlu disesuaikan. Bertujuan agar dapat digunakan dalam model analisis yang lebih lanjut.
Setelah pembersihan, data kemudian diubah menjadi format yang siap untuk analisis. Biasanya sering melibatkan proses transformasi seperti normalisasi dan encoding. Transformasi ini memastikan bahwa data dapat digunakan secara efisien dalam analisis statistik atau model machine learning. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang teknik pengolahan data sangat penting bagi data scientists untuk memastikan bahwa analisis yang dilakukan akurat dan dapat diandalkan. Tanpa langkah-langkah ini, hasil analisis mungkin tidak mencerminkan kenyataan, yang dapat berdampak negatif pada pengambilan keputusan.
2. Statistik dan Analisis
Statistik adalah dasar dari data science dan memberikan alat yang diperlukan untuk memahami data. Melalui analisis deskriptif, data scientists dapat mengeksplorasi data, mengidentifikasi pola, dan menggambarkan karakteristik dataset, seperti rata-rata, median, dan distribusi. Selain itu, statistik inferensial digunakan untuk menarik kesimpulan dari sampel data yang lebih kecil. Setelah itu membuat prediksi tentang populasi yang lebih besar. Uji hipotesis, yang merupakan bagian penting dari statistik, memungkinkan data scientists untuk menguji asumsi dan menentukan apakah temuan mereka signifikan secara statistik.
Selain itu, analisis statistik juga digunakan untuk menggali hubungan antara variabel. Seperti menggunakan regresi untuk menentukan bagaimana perubahan dalam satu variabel dapat mempengaruhi variabel lain. Dengan teknik analisis yang tepat, data scientists dapat memberikan wawasan yang berharga kepada perusahaan, membantu mereka memahami tren pasar dan perilaku konsumen. Dalam konteks bisnis, pemahaman yang kuat tentang statistik memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih berbasis data, meminimalkan risiko, dan memaksimalkan peluang.
3. Machine Learning
Machine learning adalah salah satu komponen paling menarik dalam data science. Hal ini dikarenakan memungkinkan komputer untuk belajar dari data tanpa diprogram secara eksplisit. Ini melibatkan penerapan algoritma yang mampu membangun model prediktif berdasarkan pola yang ditemukan dalam dataset. Ada beberapa pendekatan dalam machine learning, termasuk supervised learning. Merupakan sebuah model dilatih menggunakan data berlabel, dan unsupervised learning, yang digunakan untuk menemukan pola dalam data yang tidak berlabel. Misalnya, teknik clustering dalam unsupervised learning dapat membantu mengelompokkan pelanggan berdasarkan perilaku mereka, memberikan wawasan yang berharga untuk strategi pemasaran.
Reinforcement learning, di sisi lain, adalah metode di mana agen belajar untuk membuat keputusan melalui interaksi dengan lingkungan, menerima umpan balik berupa reward atau punishment. Ini sangat relevan dalam konteks aplikasi seperti robotika dan permainan. Dengan kemampuan untuk mengadaptasi dan belajar dari data baru, machine learning memungkinkan organisasi untuk tetap relevan dalam menghadapi perubahan pasar. Pemahaman yang mendalam tentang algoritma dan teknik machine learning adalah kunci bagi data scientists untuk menciptakan model yang akurat dan dapat diandalkan. Selain itu juga memberikan perusahaan keunggulan kompetitif dalam pengambilan keputusan berbasis data.
4. Visualisasi Data
Visualisasi data adalah seni dan ilmu dalam menyajikan data dengan cara yang memudahkan pemahaman dan interpretasi. Dengan menggunakan alat visualisasi seperti Tableau, Power BI, dan matplotlib di Python, data scientists dapat menciptakan representasi grafis yang jelas dari temuan mereka. Visualisasi yang efektif membantu dalam mengkomunikasikan informasi yang kompleks kepada pemangku kepentingan non-teknis, menjelaskan wawasan dari analisis data secara intuitif. Misalnya, grafik batang, diagram lingkaran, dan peta panas dapat digunakan untuk menunjukkan perbandingan data, distribusi, dan tren seiring waktu.
Selain itu, visualisasi data juga membantu dalam proses eksplorasi data awal. Memungkinkan data scientists untuk dengan cepat mengidentifikasi pola dan anomali dalam dataset. Ketika data disajikan dalam format visual, informasi yang tersembunyi dapat dengan mudah diidentifikasi, yang sering kali sulit dilakukan hanya dengan melihat angka-angka dalam tabel. Dengan demikian, keahlian dalam visualisasi data menjadi sangat penting bagi data scientists untuk menyampaikan hasil analisis mereka dengan cara yang menarik dan dapat dimengerti. Sehingga mendorong tindakan yang berdasarkan wawasan yang diperoleh dari data.
5. Big Data
Big Data mengacu pada kumpulan data yang begitu besar dan kompleks sehingga tidak dapat dikelola dan dianalisis menggunakan metode tradisional. Data ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk transaksi online, media sosial, sensor IoT, dan banyak lagi. Big Data ditandai oleh tiga karakteristik utama: volume, kecepatan, dan variasi. Volume mengacu pada jumlah data yang sangat besar, kecepatan berfokus pada kecepatan data yang dihasilkan dan perlu diproses, dan variasi menggambarkan berbagai jenis data yang ada, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.
Untuk mengelola dan menganalisis Big Data, teknologi khusus seperti Hadoop dan Apache Spark digunakan. Hadoop menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan penyimpanan dan pemrosesan data besar secara terdistribusi, sementara Spark menawarkan kecepatan dan efisiensi dalam pemrosesan data secara real time. Dengan kemampuan untuk menganalisis Big Data, perusahaan dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam dan membuat keputusan yang lebih tepat waktu. Di era digital saat ini, menguasai teknik-teknik Big Data sangat penting bagi data scientists, karena memungkinkan mereka untuk mengekstrak nilai dari data dalam skala besar dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap strategi bisnis.
6. Business Intelligence

Business Intelligence (BI) adalah pendekatan untuk menggunakan analisis data dalam mendukung keputusan bisnis. BI mencakup berbagai alat dan aplikasi yang memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data untuk mengidentifikasi tren, pola, dan wawasan yang dapat mempengaruhi strategi bisnis. Dengan memanfaatkan teknik BI, perusahaan dapat merumuskan strategi pemasaran yang lebih baik, meramalkan tren pasar, dan meningkatkan efisiensi operasional. Ini termasuk analisis laporan, dashboard interaktif, dan alat visualisasi yang membantu pemangku kepentingan memahami data dengan lebih baik.
Dengan mengintegrasikan BI dalam operasi sehari-hari, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih berbasis data. Ini bukan hanya tentang melihat angka, tetapi juga tentang mengubah data menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang BI dan bagaimana mengimplementasikannya dalam strategi perusahaan adalah keterampilan penting bagi data scientists. Dengan BI yang kuat, perusahaan tidak hanya dapat merespons perubahan pasar dengan lebih cepat tetapi juga proaktif dalam merumuskan strategi yang mendorong pertumbuhan dan inovasi.
Proses Kerja Data Science: Memahami OSEMN Framework

Dalam dunia data science, memiliki pendekatan yang terstruktur untuk menangani proyek analisis data adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal. OSEMN Framework adalah salah satu metodologi yang umum digunakan, terdiri dari lima langkah kunci: Obtain, Scrub, Explore, Model, dan Interpret. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, data scientist dapat memastikan bahwa setiap aspek dari proses pengolahan data dilakukan dengan baik dan terarah. Mari kita lihat lebih dalam setiap tahap dalam OSEMN Framework.
1. Obtain (Mengumpulkan Data)
Langkah pertama dalam OSEMN Framework adalah mengumpulkan data dari berbagai sumber. Data dapat diperoleh dari database internal, file CSV, API eksternal, survei, dan perangkat IoT. Pengumpulan data ini penting untuk memastikan bahwa analisis yang dilakukan nantinya didasarkan pada informasi yang akurat dan relevan. Data yang diperoleh juga bisa berupa data terstruktur, seperti tabel, atau data tidak terstruktur, seperti teks dan gambar.
2. Scrub (Membersihkan Data)
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah membersihkannya. Proses pembersihan data mencakup penghapusan duplikasi, penanganan nilai yang hilang, dan perbaikan kesalahan data. Data yang bersih dan konsisten adalah fondasi dari analisis yang efektif. Langkah ini sering kali memakan waktu yang signifikan, tetapi sangat penting untuk memastikan kualitas data yang akan dianalisis.
3. Explore (Mengeksplorasi Data)
Setelah data dibersihkan, tahap eksplorasi dimulai. Di sini, data scientist menggunakan teknik statistik dan visualisasi untuk memahami karakteristik dan pola dalam data. Analisis deskriptif, seperti menghitung rata-rata, median, dan distribusi, membantu memberikan gambaran umum tentang data. Visualisasi data menggunakan alat seperti histogram, scatter plot, dan boxplot memungkinkan penggambaran yang lebih intuitif dan membantu menemukan insight yang mungkin tidak terlihat dengan analisis angka saja.
4. Model (Membangun Model)
Pada tahap ini, data scientist membangun model analisis atau prediksi berdasarkan data yang telah dieksplorasi. Model ini dapat berupa algoritma machine learning yang digunakan untuk klasifikasi, regresi, atau clustering. Pemilihan algoritma yang tepat bergantung pada tujuan analisis dan sifat data. Data scientist juga melakukan pengujian dan validasi model untuk memastikan bahwa model yang dibangun dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
5. Interpret (Menginterpretasikan Hasil)
Langkah terakhir adalah menginterpretasikan hasil dari model yang telah dibangun. Pada tahap ini, data scientist menganalisis output dari model untuk memberikan rekomendasi dan wawasan yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis. Penting untuk menyampaikan hasil dengan cara yang dapat dipahami oleh pemangku kepentingan, seringkali melalui laporan atau presentasi yang menyertakan visualisasi yang jelas.
Data Scientist sebagai Peran Kunci dalam Analisis Data
Data scientist adalah profesional yang memiliki kemampuan untuk mengolah, menganalisis, dan menafsirkan data besar dengan tujuan untuk memberikan wawasan yang bernilai bagi organisasi. Dalam perannya, data scientist menggabungkan pengetahuan di bidang statistik, pemrograman, dan domain bisnis untuk menciptakan solusi berbasis data yang mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas keputusan strategis. Mereka tidak hanya berfokus pada analisis data, tetapi juga memahami bagaimana data dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan bisnis yang kompleks dan menantang.
Salah satu peran utama data scientist adalah mengidentifikasi pola dan tren dalam data melalui teknik analisis yang canggih, seperti machine learning dan analisis statistik. Dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti Python dan R, data scientist dapat mengembangkan model prediktif yang memberikan insight tentang perilaku pelanggan, efisiensi operasional, dan potensi pasar. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk membersihkan dan mempersiapkan data, serta melakukan visualisasi untuk menyajikan hasil analisis kepada pemangku kepentingan dengan cara yang mudah dipahami. Keahlian dalam mengkomunikasikan hasil temuan ini sangat penting, karena data scientist sering menjadi jembatan antara tim teknis dan manajemen.
Data scientist juga berperan dalam merancang eksperimen dan pengujian hipotesis untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang diusulkan. Dalam dunia yang semakin bergantung pada data, kemampuan untuk memberikan rekomendasi berdasarkan analisis yang kuat sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin tetap kompetitif harus memiliki data scientist yang terampil dalam tim mereka. Untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan dan memahami peran data scientist secara mendalam, Anda bisa bergabung dalam Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Data Science di AMD Academy. Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan praktis dan teknis yang akan membantu Anda menjadi ahli di bidang data science dan menjawab tantangan bisnis di era digital ini.
Baca Juga: Pelatihan dan Sertifikasi BNSP: Memahami Peran Dataset untuk Prediksi Pemasaran Masa Kini
Keterampilan Esensial untuk Menjadi Data Scientist yang Sukses
Menjadi seorang data scientist yang handal tidak hanya memerlukan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang luas. Berikut adalah beberapa keterampilan esensial yang harus dimiliki oleh setiap calon data scientist:
1. Kemampuan Statistik dan Matematika
Pemahaman yang kuat tentang statistik dan probabilitas adalah fondasi dari analisis data. Data scientist harus mampu menerapkan berbagai metode statistik untuk memahami distribusi data, uji hipotesis, dan melakukan analisis regresi. Selain itu, pengetahuan dalam kalkulus dan aljabar linear sangat membantu dalam memahami algoritma machine learning yang kompleks. Tanpa keterampilan ini, proses pengambilan keputusan berbasis data dapat menjadi tidak akurat dan tidak efektif.
2. Pemrograman
Keahlian dalam bahasa pemrograman, seperti Python dan R, adalah keterampilan wajib bagi seorang data scientist. Bahasa-bahasa ini menyediakan berbagai pustaka dan alat untuk melakukan analisis data, membangun model machine learning, serta melakukan visualisasi data. Selain itu, pemahaman tentang SQL (Structured Query Language) juga penting untuk mengelola dan melakukan query database, sehingga data scientist dapat dengan mudah mengakses dan menganalisis data yang diperlukan untuk proyek mereka.
3. Machine Learning dan Algoritma
Data scientist harus memahami konsep dasar machine learning dan berbagai algoritma yang digunakan untuk membangun model prediktif. Mulai dari supervised learning, seperti regresi linear dan decision trees, hingga unsupervised learning, seperti clustering dan analisis asosiasi. Kemampuan untuk memilih algoritma yang tepat berdasarkan jenis data dan tujuan analisis adalah kunci untuk menghasilkan hasil yang akurat dan relevan.
4. Visualisasi Data
Mampu menyajikan data dan hasil analisis secara visual sangat penting untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan. Data scientist harus menguasai alat visualisasi seperti Tableau, Power BI, atau pustaka Python seperti Matplotlib dan Seaborn. Visualisasi yang baik membantu menggambarkan temuan secara jelas, sehingga memudahkan tim manajemen untuk membuat keputusan yang didasarkan pada data.
5. Keterampilan Komunikasi
Kemampuan untuk menjelaskan hasil analisis dan rekomendasi kepada non teknis adalah keterampilan yang sering diabaikan, tetapi sangat penting. Data scientist harus mampu mengkomunikasikan hasil dengan cara yang dapat dimengerti oleh semua pemangku kepentingan. Keterampilan presentasi yang baik, serta kemampuan untuk menulis laporan yang jelas dan ringkas, akan sangat meningkatkan dampak dari pekerjaan seorang data scientist.
6. Problem Solving dan Critical Thinking
Data scientist sering dihadapkan pada tantangan yang kompleks. Oleh karena itu, keterampilan dalam pemecahan masalah dan berpikir kritis sangat penting. Mereka perlu mampu merumuskan pertanyaan yang tepat, mengeksplorasi data dari berbagai sudut pandang, dan mengembangkan solusi yang inovatif berdasarkan hasil analisis.
Siap Jadi Ahli Data dengan Sertifikasi BNSP di AMD Academy?
Ingin membangun karir sebagai Data Scientist dan mendapatkan pengakuan resmi? Bergabunglah dalam Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Data Science di AMD Academy! Dalam pelatihan ini, Anda akan belajar keterampilan kunci seperti Menentukan Label Data, Mengumpulkan Data, Menelaah dan Memvalidasi Data, hingga Membangun dan Mengevaluasi Model. Dirancang dengan skema Associate Data Scientist, program ini memberikan kurikulum yang praktis, komprehensif, dan diakui secara nasional.
Setelah menyelesaikan Pelatihan Data Science, Anda tidak hanya akan menguasai keterampilan penting di bidang data science, tetapi juga akan mendapatkan Sertifikasi BNSP Data Science yang akan meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme Anda dalam dunia analisis data.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memajukan karir dan menjadi bagian dari revolusi data. Daftar Sekarang di sini dan raih masa depan cerah sebagai seorang Data Scientist bersama AMD Academy!
Author: Sania (DTS Batch 7)