Google Analytics merupakan salah satu alat analisis website yang banyak digunakan marketer. Selama bertahun-tahun, Google Analytics telah mebantu para marketer dalam membaca dan menganalisis data. Pada 2021 lalu, Google meluncurkan Google Analytics 4 atau GA4. Google berusaha untuk mengembangkan alat ini sesuai dengan perubahan perilaku konsumen, kebutuhan untuk penggunaan analitik yang lebih baik, serta peraturan privasi data yang baru. Update baru dari Google ini dibangun di atas dasar App+Web Property yang diperkenalkan tahun lalu. Ini memungkinkan marketer untuk melacak data dari website dan aplikasi dalam satu properti sehingga memberikan gambaran yang lebih besar tentang data mereka. Google Analytics 4 adalah versi yang lebih luas dari App+Web Property. Dalam artikel ini, kita akan membahas fitur terbaru dari Google Analytics 4 dan cara memasangnya. Yuk, simak selengkapnya!
Apa itu Google Analytics 4 (GA4)?

Google Analytics 4 merupakan pendekatan generasi berikutnya untuk pelacakan yang “privacy-first”, pengukuran x-channel, dan data prediktif berbasis AI sekaligus. Dengan menerapkan model pembelajaran mesin canggih Google, Analytics baru dapat melengkapi data lalu lintas situs web dan perilaku pengguna tanpa harus mengandalkan “hits” yang datang dari setiap halaman.
GA4 dibangun di atas platform yang sama dengan sistem “App + Web” yang dirilis pada tahun 2019. Versi App + Web dari Analytics lebih fokus pada data lintas saluran, sehingga memberikan cara bagi para marketer untuk melacak pengguna melalui aplikasi, perangkat lunak, dan situs web. Semua ini berarti bahwa tujuan utama GA4 adalah untuk mengubah cara data ditampilkan dengan fokus pada pengguna – terutama perjalanan pengguna dari kunjungan pertama hingga konversi akhir. Selain itu, GA4 berkaitan dengan “event”. Event merupakan cara utama data disajikan dalam Google Analytics baru.
Terakhir, adanya UU perlindungan privasi baru (seperti GDPR dan CCPA) membuat banyak bisnis yang menggunakan Universal Analytics tsering mengalami masalah ketidakakuratan bahkan kehilangan data karena adanya opsi penggunaan cookie karena UU tersebut. Proses machine learning dalam Analytics baru dapat mengisi kesenjangan ketika bisnis tidak dapat memahami database pelanggan mereka karena pengguna tidak menggunakan cookie.
Fitur terbaru Google Analytics 4 (GA4)
Google Analytics 4 (GA4) adalah versi terbaru dari Google Analytics. Dalam GA4, terdapat beberapa fitur baru yang menggantikan fitur lama dan memiliki cara pengukuran yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa fitur baru yang terdapat di dalam GA4:
- Metric baru untuk dilacak
Metrik perilaku pengguna yang lama akan digantikan dengan metrik baru untuk memahami perilaku pengguna. Metrik baru tersebut meliputi engagement rate dan engaged sessions, yang lebih memberikan dampak dalam menjelaskan perilaku pengguna daripada metrik sebelumnya. - Goals diganti menjadi Conversions
Meskipun hanya ada perubahan nama, penggantian taxonomy sedikit terjadi karena hierarki kategori/tindakan/label dari event sebelumnya sudah tidak lagi digunakan. GA4 akan menghitung setiap kali terjadi event konversi, bahkan jika event tersebut terjadi beberapa kali dalam satu sesi. Sebelumnya, Goals hanya dapat terjadi sekali per sesi. - Pageviews diganti menjadi Views
Views digunakan dalam GA4 karena sifat gabungan dari properti web & aplikasi. Views mencakup screenviews dan pageviews. Tampilan berulang dari konten yang sama semuanya dihitung seperti sebelumnya. - Session diganti menjadi Session Start
Definisi session sedikit berubah; sebuah session sekarang ditentukan saat event “session start” dipicu, yang menghasilkan session ID yang ditambahkan ke setiap event yang terjadi dalam sesi. Sesi berakhir setelah 30 menit atau periode waktu timeout yang ditentukan. Selain itu, sesi tidak lagi dimulai ulang pada tengah malam atau saat parameter kampanye baru ditemukan. - Bounce Rate diganti menjadi Engagement Rate
Engagement Rate mengukur sebaliknya dari Bounce Rate, yaitu mengukur persentase orang yang benar-benar berinteraksi dengan situs web. - Average Session Duration diganti menjadi Average Engagement Time
Meskipun kedua metrik dihitung dengan cara yang berbeda, Average Engagement Time melaporkan pada apa yang diusahakan Average Session Duration, yaitu fokus pengguna pada halaman web atau layar. - Cara yang berbeda dalam menampilkan data
Model data Universal Analytics didasarkan pada hit, yang ditandai dengan sesi dan pageviews. Pageviews adalah titik awal dari pengumpulan data untuk Universal Analytics. Dalam GA4, titik awal ini terdiri dari event. - Mengungkap informasi pengguna dengan Identity Spaces
GA4 dilengkapi dengan empat metode identitas yang berbeda untuk membantu dalam menciptakan tampilan seragam dari perjalanan pengguna melintasi perangkat: User-ID, Google signals, Device ID, dan Modeling. Semua data yang terkait dengan pengguna atau identitas yang sama akan diatribusikan ke identity space yang sama. Identity spaces ini digunakan di semua laporan GA4, memungkinkan merek dan pengiklan untuk menghilangkan pengguna yang diduplikasi dan mendapatkan pemahaman yang lebih kaya tentang hubungan dan interaksi mereka dengan bisnis Anda. - Multi-purpose audience lists
Ketika Anda membuat Audience di GA4, akan secara otomatis diimpor dan tersedia untuk remarketing di Google Ads.
Baca juga: GT Metrix: Tools Gratis Untuk Audit Kecepatan Website
Perbedaan Universal Analytics and Google Analytics 4 (GA4)
Perbedaan utama antara Universal Analytics dan Google Analytics 4 terletak pada UInya. GA4 memiliki antarmuka pengguna yang berbeda dari versi sebelumnya, sehingga para marketer akan sedikit kesulitan mencari fitur yang biasa digunakan. Hierarki pada GA4 juga berbeda jika dibandingkan dengan Universal Analytics, GA4 hanya memiliki dua yaitu akun dan properti.Terdapat perbedaan dalam pengumpulan data antara Universal Analytics dan GA4. Dalam GA4, “event” merujuk pada interaksi pengguna dalam website atau aplikasi seperti interaksi pada tampilan halaman, men-klik tombol, dan sebagainya. Selain itu, terdapat parameter yang yang akan member konteks pada setiap event. Ada juga properti pengguna, yaitu informasi demografis pengguna, dan ID pengguna yang digunakan untuk melacak pengguna lintas platform. Selain itu, GA4 dapat menampilkan sesi yang lebih rendah karena perbedaan perhitungan yang diukur dari segi waktu. Perbedaan pengolahan data lainnya juga terjadi pada cara Data Tertunda diolah. Sebaiknya, Anda merancang ulang pengumpulan data sesuai dengan model Google Analytics 4 agar Anda tidak bingung ketika menghitung KPI Anda.
Kenapa Anda harus switch ke Google Analytics 4 (GA4)?
GA4 memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Pelaporan yang Lebih Mudah dan Tertata dengan Baik
Dalam GA4, terdapat beberapa alat pelaporan baru yang disesuaikan dengan re-scope metodologi. Google memperbarui pelaporan performa “analysis hub”, yang jauh lebih fleksibel jika dibandingkan dengan Universal Analytics. - Kontrol Data yang Lebih Etikal
Dalam mengatasi kesulitan tampilan perjalanan pengguna dan pelaporan lintas platform, Google telah menyiapkan solusi, terutama dengan memperkenalkan penggunaan data first-party yang anonim dan pelacakan yang disetujui oleh pengguna. Karena pengumpulan data pihak ketiga dikritik oleh penggiat privasi (dan kita mengamati beberapa platform menerapkan pembatasan pelacakan), Google siap untuk beralih ke penggunaan data first-party yang anonim, bersama dengan pelacakan yang disetujui. Dengan mempersatukan properti, scope pengumpulan data, dan mengumumkan kemampuan server-side yang signifikan, Google sedang beralih dari ketergantungan pada klien.
Cara pasang Google Analytics (GA4)
Untuk mempelajari versi terbaru Google Analytics, marketer dapat melihat video resmi dari Google tentang UI baru tersebut. Video tersebut menjelaskan cara memasang properti GA4 dengan menggunakan pelacakan versi gtag.js universal atau dengan akun Google Tag Manager (GTM). Selain itu, Video tadi memberikan panduan singkat tentang UI baru GA4. Dengan mengikuti panduan ini, para marketer dapat lebih memahami dan terbiasa menggunakan GA 4 untuk keperluan bisnis mereka.
Dalam dunia digital marketing, penting untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan menggunakan tools yang tepat dalam mengoptimalkan kampanye pemasaran. GA4 memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang perilaku pengguna, integrasi yang ditingkatkan dengan platform Google lainnya, serta kemampuan pelacakan dan pengukuran yang ditingkatkan. Dengan mengikuti pelatihan digital marketing, Anda dapat mempelajari cara memanfaatkan fitur-fitur ini secara efektif dan mengoptimalkan kinerja kampanye Anda. Jika Anda tertarik, Anda dapat mengikuti pelatihan di AMD Academy, Penyelenggara Pelatihan Digital Marketing dan Sertifikasi Digital Marketing BNSP. Yuk, daftar pelatihannya dengan menghubungi Whatsapp kami di sini atau kunjungi Instagram official kami di @amd.academy untuk info lainnya. Anda juga dapat menambah insight Anda dengan berbagai artikel menarik dan bermanfaat lainnya di Jasa Konsultan IT.