Pelatihan dan Sertifikasi BNSP – AMD Academy

Transformasi Digital, 5 Sektor ini Siap Kebut Indonesia Emas 2045

Transformasi Digital, 5 Sektor ini Siap Kebut Indonesia Emas 2045
Transformasi Digital (Dokumen Pribadi)

Indonesia Emas 2045 sudah ada di depan mata. Peta jalan Indonesia 2045 menjelaskan bahwa terdapat 4 pilar utama untuk mencapai visi Indonesia 2045. Empat pilar tersebut adalah (1) pembangunan manusia serta penguasaan iptek, (2) pembangunan ekonomi berkelanjutan, (3) pemerataan pembangunan, (4) serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan. Namun, Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal penguasaan IPTEK (pilar ke-1).

Berdasarkan World Digital Competitiveness Ranking 2021, Indonesia menempati posisi 53 dari 64 negara berdasarkan adopsi teknologi digitalnya. Cita-cita Indonesia Emas 2045 sudah selayaknya berjalan beriringan dengan transformasi digital. Banyak pihak berpendapat bahwa transformasi digital merupakan alat mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045. Pasalnya era industri digital mampu melahirkan efisiensi pada seluruh lini yang dihasilkan.

Dan lantas siapa saja yang sudah harus dan siap mengadopsi transformasi digital untuk bekal Indonesia Emas 2045?

 

1. Sektor Ritel Modern

Efek COVID-19 menyadarkan sektor ritel bahwa telah terjadi perubahan pada consumer behaviour. Selama COVID-19, perilaku belanja offline hanya sekitar 28,9 persen. Dimana angka ini lebih kecil dibanding perilaku sebelum COVID-19 sebesar 52,3 persen. Kesiapan adopsi transformasi digital ini terlihat dari banyak munculnya platform belanja seperti Shopee, Tokopedia, hingga online grocery seperti Sayur Box. Hal ini diperkuat juga dengan sistem logistik yang semakin memadai. 

2. Sektor Manufaktur

Dengan kompleksitas yang tinggi mulai dari operasional hingga marketing, tentu sektor manufaktur perlu menerapkan transformasi digital. Digital manufacturing tentu sudah tidak asing di telinga, yaitu integrasi teknologi digital guna efisiensi industri manufaktur. Dengan proses digitalisasi ini perusahaan tidak memerlukan waktu lama dalam produksi, distribusi, hingga evaluasi.

3. Sektor Pariwisata

Digital tourism menjadi strategi baru yang sangat efektif untuk mengenalkan pariwisata Indonesia kepada wisatawan. Bisa dibilang digital tourism menjadi lompatan besar pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Dimana para wisatawan kini melakukan search and share memanfaatkan media digital. Mulai dari mencari informasi, melakukan pemesanan, hingga pembayaran dilakukan secara online.

Kini Siap Kebut Indonesia Emas!


4. Sektor Pendidikan

Manusia sebagai subjek perubahan peradaban sudah semestinya beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada. Berada di dalam lingkungan dengan kemajuan teknologi yang pesat memberikan alasan kuat bagi sektor pendidikan untuk melakukan transformasi digital. Setiap anak bangsa, siap tidak siap harus mampu menyambut era digital yang baru.


5. Sektor Pertanian

Sebagai negara agrikultur, Indonesia harus membangun dan mengembangkan agrikultur sehingga bisa menjadi sektor yang penting dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Bagi para petani, digitalisasi sangat penting untuk mendapat akses pasar dan informasi mengenai pasar sehingga mereka mendapatkan harga yang layak. 

Maka dari itu, tidak ada kata terlambat untuk mulai mewujudkan transformasi digital. Berbagai studi menyatakan bahwa peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar. Dimana nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 miliar (Rp1.700 triliun) pada tahun 2025. Dengan transformasi digital, seluruh pihak berharap gambaran Indonesia 2045 dapat se-emas seperti yang dibayangkan. Terkait dengan digitalisasi, Arkatama memiliki solusi terdepan untuk mewujudkan transformasi digital seluruh sektor dengan tenaga profesional yang handal, dapat dipercaya, dan kerja cepat.

Baca Juga : 7 Skill yang Wajib Dimiliki Digital Marketer Tahun 2022

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *